Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kepala BNPB Naik Heli Menuju Lokasi Terdampak Gempa Halmahera Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 18 Juli 2019, 09:59 WIB
Kepala BNPB Naik Heli Menuju Lokasi Terdampak Gempa Halmahera Selatan
Kepala BNPB Doni Monardo (kiri)/Net
rmol news logo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan sumber daya baik personel dan bantuan logistik untuk percepatan penanganan pasca gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu lalu (14/7).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pagi ini Kamis (18/7), Kepala BNPB Doni Monardo menuju ke Ternate dan selanjutnya menggunakan heli ke lokasi terdampak gempa. Merespon kejadian ini BNPB, pemerintah daerah setempat dan multi pihak terus melalukan upaya penanganan darurat bencana.

Kaji cepat masih berlangsung, khususnya ke wilayah desa yang belum terjangkau. Demikian juga distribusi logistik bantuan kepada warga terdampak. BNPB memobilisasi bantuan logistik dan peralatan dari Ternate menuju Sofifi dan berlanjut ke Saketa. Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando.

Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan kendala di lapangan berupa ketersediaan BBM, akses dan jaringan komunikasi di beberapa desa, tenaga medis dan trauma healing, dan alat angkut distribusi bantuan.

"Di sisi lain, kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji dan kidsware," kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, Kamis.

BNPB mengerahkan helikopter Mi-8 untuk distribusi logistik bantuan. Bantuan yang dimobilisasi untuk penanganan pascagempa berupa: perlengkapan sekolah 130 paket, matras 30 lembar, tikar 20 lembar, sandang 75 paket, paket perlengkapan keluarga 25 paket, selimut 40 lembar, tenda gulung 20 paket, lauk pauk 204 paket; makanan siap saji 114 paket; makanan tambahan gizi 120 paket; paket perlengkapan bayi 30 paket; paket kebersihan keluarga 20 paket; paket rekreasional 30 paket; sarung dewasa 29 lembar; dan karung 250 lembar.

Sementara itu, sebanyak 1.061 rumah mengalami rusak berat (RB). Selain itu, sedikitnya 78 fasilitas umum (fasum) di Halmahera Selatan juga terdampak dengan kategori rusak berat.

Data BPBD Provinsi Malut hingga 17 Juli 2019: rumah rusak berat 1.061 unit, rusak sedang 1.412 unit, sedangkan fasum rusak RB 78 dan rusak ringan 39 unit. Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan dengan 542 unit RB, Kepulauan Joronga 287, Gane Barat 203, Gane Timur Selatan 116, Bacan Timur Tengah 72, Bacan Timur Selatan 8, dan Bacan Timur 2.

BPBD mencatat 73 desa di 11 kecamatan terdampak akibat gempa yang terjadi pada pukul 16.10 WIB tersebut. Tidak hanya kerusakan, tetapi juga korban meninggal dunia, luka-luka maupun pengungsian. Ke-11 kecamatan tadi adalah Bacan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Gane Barat Selatan, Gane Barat, Bacan Barat, Gane Barat Utara, Kepulauan Joronga dan Gane Timur Tengah. Hanya Kecamatan Bacan Barat yang teridentifikasi terdampak minor yaitu 3 unit fasum rusak berat.

"Sebanya 13.250 kepala keluarga atau 53.076 jiwa mengungsi. Pengungsian tersebar di 10 kecamatan," ujar Agus Wibowo.

Sementara itu, lanjut dia, korban luka berat 32 orang dan luka ringan 97. Dan terkait dengan korban meninggal dunia, sebelumnya diberitakan berjumlah 6 orang, BNPB telah melakukan konfirmasi dengan posko terhadap kepastian jumlah korban tersebut. Hasil konfirmasi menjelaskan bahwa menyebutkan ada satu korban dengan dua nama yang berbeda.

Setelah selesai pendataan ulang korban meninggal dunia, rilis posko mencatat lima korban meninggal dunia, yaitu: Saimah mustafa (perempuan/90), warga Desa Nyofifi, Bacan timur; Asfar Mukmat (laki-laki/25), warga Desa Gane Dalam, Gane Barat Selatan; Aina Amin (perempuan/58), warga Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan; Biji Siang Kale (perempuan/63), warga Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan; dan Sagaf Girato (laki-laki/50), warga Desa Yomen, Jorongga

Guncangan gempa dengan magnitudo 7,2 yang terjadi pada Minggu sore (14/7) dirasakan warga di beberapa wilayah. Gempa dengan kedalaman 10 Km terukur dengan indikator MMI berskala II hingga V. Goncangan kuat sebesar V MMI di daerah Obi, III MMI di Labuha, II - III MMI di Manado dan Ambon, dan II MMI di wilayah Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong dan Bolaang Mongondow. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA