Upaya pencarian heli yang mengangkut 12 prajurit TNI AD itu terus dilakukan.
"Sampai hari ini belum ditemukan titik terang kedudukan heli," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, kepada
Kantor Berita RMOL, Senin (8/7).
Aidi juga mengatakan, batas akhir waktu pencarian belum ditentukan. Tim gabungan dari TNI, Polri bersama tim SAR tetap berupaya mencari heli dengan nomor registrasi HA 5138 itu.
"Status pesawat
lost contact. Artinya masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi dari lost contact itu," jelasnya.
Selain pencarian melalui udara yang terkendala cuaca buruk, upaya lewat darat juga berhadapan dengan area yang 80 persen hutan belantara.
"Artinya tidak mungkin kita mendapatkan informasi dari hutan belantara. Hanya berdasarkan data rute dengan perkiraan," tuturnya.
Kemudian, wilayah yang disisir juga tidak bisa mengirimkan dan menerima sinyal, sehingga harus didatangi. Sementara jarak satu kampung ke kampung lain berjauhan dan tidak ditunjang sarana infrastruktur.
"Ada beberapa titik, ada pemukiman. Penyisiran dengan berjalan kaki," imbuhnya.
Aidi menjelaskan, mengacu pada karakteristik, heli MI-17 punya kemampuan mendarat dalam kondisi darurat. Maka, ia masih punya harapan seluruh penumpang beserta kru selamat.
“Banyak kisah yang kita pedomani, semoga adanya mukjizat semua prajurit kita selamat," pintanya. Heli tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.
Helikopter tersebut hilang kontak sekitar pukul 11.45 WIT dengan membawa 12 orang termasuk lima anggota Yonif 725/WRG.
“Dari penjelasan petugas
tower Bandara Oksibil, terungkap kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT atau 5 menit setelah
take off dan berada di ketinggian 7.800 kaki, 6 NM ke utara," ujar Aidi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.