Begitu disampaikan Suharsono di rumah duka almarhum Sutopo, Perumahan Raffles Hill Blok I6, No.15, Harjamukti, Cimanggis, kota Depok, Jawa Barat, Minggu petang (7/7).
Saat ini jenazah Sutopo dalam perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
"Memang dia dulu, bapak kalau nanti sewaktu-waktu sudah siap akan saya naikkan haji ke Mekkah. 'Ya doakan saya siap kapan-kapan' kata saya," ungkap Harsono mengenang obrolan dengan Sutopo kala itu.
Keinginan tersebut jauh waktu sebelum pria yang bertugas sebagai kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB ini didiagnosa sakit kanker paru-paru stadium 4B.
"Iya jauh sebelum sakit," tutur Harsono.
Sejak kecil, lanjut Suharsono, Sutopo memang sangat dengan ibunya. Karena itulah ia meminta istrinya pindah ke Jakarta agar bisa merawat Sutopo.
"Jadi dari Boyolali saya suruh ke sini (Jakarta) merawat," tuturnya.
Kenangan lain yang juga diingatnya, masakan kesukaan Sutopo.
"Masakan ibunya itu dia cocok, sambal istilahnya sambal tumpang, terus kesukaannya, makanan khas Boyolali sambal etok," ucapnya.
Sutopo tutup usia di Guangzhou Modern Hospital, China pada pukul 2 dinihari waktu setempat. Dua hari jelang kepergian Sutopo, Suharsono sempat telepon dengan anaknya itu.
"Dia itu cuma minta didoakan, tidak ada pesan-pesan yang terakhir. Artinya, memang tidak ada, karena keyakinan saya sembuh kok. Saya optimis," ujar Suharsono.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: