Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Postingan Terakhir Sutopo: Kanker Saya Menyebar Dan Rasanya Menyakitkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 07 Juli 2019, 16:09 WIB
Postingan Terakhir Sutopo: Kanker Saya Menyebar Dan Rasanya Menyakitkan
Sutopo Purwo Nugroho terbaring sakit/Net
rmol news logo Indonesia dirundung duka atas kepergian Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Pria yang dikenal rendah hati dan gigih ini telah berpulang setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak akhir 2017.

Kantor Berita RMOL menelusuri postingan terakhir Sutopo pada akun Instagram @sutopopurwo yang dipostingnya pada 15 Juni lalu. Almarhum memposting video keberangkatannya menuju Guangzhou, Tiongkok untuk menjalani pengobatan, dalam postingannya itu Sutopo tampak merekam situasi bandara Soekarno Hatta sambil menyampaikan kondisi kesehatannya.   

“Saat ini saya masih di Bandara Internasional Soekarno Hatta dalam rangka menuju Ghuangzhou China untuk berobat dari penyakit kanker yang makin menggeroti dan makin menyakitkan. Saya mohon doa restu kepada seluruh rekan-rekan untuk bisa sembuh dari sakit kanker ini, agar bisa kembali berkumpul dengan kelurga dan berkumpul dengan teman-teman," ungkapnya dalam sebuah video.

"Ya, saya lakukan ikhtiar, dan berobat ke luar negeri karena kondisi di rumah sakit disampaikan hasil kanker saya sudah menyebar dan rasanya makin menyakitkan,” lanjut Sutopo.

Dalam kurun waktu 22 hari kemudian, yakni Minggu (7/7) hari ini, kabar duka ini disampaikan oleh istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih dari Rumah Sakit St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok. Putra dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari ini berpulang sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou atau sekitar pukul 01.20 WIB.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang putra, yakni Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho, dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

Menurut dokter, pengobatannya yang dijalani Sutopo akan memakan waktu selama 30 hari, namun Tuhan berkehendak lain. Sutopo dipanggil terlebih dahulu sebelum menyelesaikan pengobatannya tersebut.

Berdasarkan informasi terakhir, kanker yang dideritanya telah menyebar ke otak, tulang, dan beberapa organ vital tubuh lainnya.

Sutopo dikenal sebagai Pahlawan Kemanusiaan dan informan andalan BNPB, almarhum selalu tampil dengan penuh totalitas dalam memberikan informasi kebencanaan.

Seperti halnya ketika Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada tahun 2018, seperti gempa bumi beruntun di NTB, gempa bumi disusul tsunami dan likuifaksi yang dahsyat di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda yang menimbulkan banyak korban jiwa serta kerugian mencapai puluhan triliun rupiah. Padahal saat itu Sutopo tetap berjuang di tengah sakit kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.

Mendengar duka tersebut, Kepala BNPB, Doni Monardo langsung memerintahkan kepada seluruh staf untuk menyiapkan segala sesuatunya terkait pemakaman. Ia juga meminta secara khusus agar penerimaan jenazah sang Pahlawan Kemanusiaan itu dapat diproses dengan pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB dan juga melibatkan unsur BPBD Boyolali dan Jawa Tengah.

"Pak Topo adalah Pahlawan Kemanusiaan yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk tahun 2008. Pak Topo juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam sejumlah karyanya antara lain penghargaan tertinggi yang diterima Pemerintah RI di Baku Azerbaijan dari PBB di Bidang Inovasi Kebencanaan melalui Petabencana,” ungkap Doni melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu (7/7).  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA