Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peduli Stroke, LSPR Teken Kerjasama Dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 02 Juli 2019, 22:36 WIB
Peduli Stroke, LSPR Teken Kerjasama Dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Upacara penandatanganan MoU antara LSPR dan RS PON/Net
rmol news logo London School of Public Relations (LSPR) dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mencegah dan mengendalikan stroke di Indonesia.

Kerjasama ini dilakukan dalam rangka ulang tahun LSPR serta upayanya untuk memperluas manfaat bagi masyarakat.

Upacara penandatangan MoU tersebut dilakukan di Prof Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR Jakarta pada Selasa (2/6).

Kerjasama yang dijalin itu terkait dengan berbagai aspek diantaranya adalah sosialisasi, penelitian, pengabdian masyarakat serta membantu kampanye CERDIK, yang merupakan akronim dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Founder & Director LSPR Jakarta, Prita Kemal Gani, dan Direktur Utama RS PON Dr. Mursyid Bustami. Rencananya kerjasama ini akan dilakukan selama dua tahun.

Dalam kesempatan itu, Prita menyampaikan bahwa salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah stroke. Oleh karena itu, LSPR ingin membantu mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pencegahan stroke dengan tujuan untuk membantu menurunkan angka penderita stroke.

"Kami juga berharap, dengan partisipasi LSPR dalam program ini, maka lebih banyak lagi masyarakat yang peduli untuk hidup sehat," kata Prita Kemal Gani, seperti keterangan yang diterima redaksi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan dr. Bambang Wibowo yang juga hadir dalam kesempatan itu menyampaikan dalam keynote speech. Dia menyebut, dari data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, diketahui bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama, yaitu sebesar 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian untuk semua umur, disusul dengan penyakit kardiovaskuler, dan diabetes mellitus dan kompikasinya.

Selain itu, data dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) tahun 2016, menyatakan bahwa penyakit stroke merupakan penyakit ke empat yang menghabiskan biaya kesehatan terbesar setelah penyakit jantung, gagal ginjal, dan kanker yaitu sebesar 1,3 triliun rupiah.

Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis dalam pencegahan dan pengendalian stroke yaitu melalui perubahan perilaku masyarakat melalui penguatan upaya promotif preventif. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA