Pertemuan Habib Hasyim Alhabsi dan Pangeran Khairul Saleh Bangkitkan Harapan Warga Kalimantan Selatan

Mereka berdua anggota Partai Amanat Nasional (PAN) yang sejak beberapa bulan terakhir mewarnai panggung politik Kalimantan Selatan sebagai sesama calon anggota DPR RI.

“Keduanya tidak hanya sama-sama berkiprah di PAN tetapi juga memiliki pandangan politik yang saling melengkapi,” ujar pemerhati politik Abdullah Uwais Alatas dalam perbincangan dengan redaksi.

Pangeran Khairul Saleh berhasil meraih amanah warga Banjar untuk menduduki kursi DPR RI. Keberhasilannya itu tidak bisa dilepaskan dari perolehan suara Habib Hasyim Arsal Alhabsi.

Uwais Alatas menambahkan, kedua politisi itu mampu berperan sebagai perekat utama persatuan umat di Kalimantan Selatan.

“Mereka juga dikenal memiliki ketegasan dan paling diharapkan warga Banjar untuk membantu berbagai persoalan yang dihadapi rakyat, terutama dalam hal kesejahteraan dan keadilan dalam pembangunan di Kalimantan Selatan,” ujarnya lagi.

Masih menurut Uwais Alatas, pertemuan kedua tokoh itu memiliki posisi strategis tersendiri setelah Pangeran Khairul Saleh beberapa waktu mengatakan dirinya mempertimbangkan untuk maju dalam pemilihan gubernur Kalimantan Selatan tahun depan.

Boleh jadi pertemuan dengan Habib Hasyim Arsal Alhabsi merupakan salah satu jawaban atas pertimbangan Pangeran Khairul Saleh untuk maju dalam pilkada.

“Peluang untuk itu memang terasa. Ini lebih disebabkan keduanya sepakat bahwa amanah suara warga Banjar tidak boleh dihilangkan, dan wajib untuk terus diperjuangkan,” ujar Uwais Alatas lagi.

Dia menambahkan, pertemuan kedua tokoh itu telah menaikkan optimisme warga Kalimantan Selatan akan kehadiran sosok pemimpin yang memiliki idealisme dan keberpihakan pada rakyat seperti sosok Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

“Harapan rakyat Kalimantan Selatan pada sosok seperti itu bisa disandarkan pada sosok Pangeran Khairul Saleh. Dan Habib Hasyim Arsal Alhabsi berperan besar untuk mewujudkan harapan itu,” demikian Uwas Alatas.