Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ngabuburit di Lapas Cibinong, Warga Binaan Berbuka Bersama Keluarga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Rabu, 29 Mei 2019, 13:38 WIB
Ngabuburit di Lapas Cibinong, Warga Binaan Berbuka Bersama Keluarga
Ngabuburit di Lapas/Repro
rmol news logo “Ya Allah, kami memohon kepadaMu…kuatkan hati kami untuk tidak menerima gratifikasi.. Perbaikilah kembali hubungan warga binaan dengan masyarakat.”

Penggalan doa yang disampaikan petugas Lembaga Pemasyarakatan Cibinong Rizky Tirazi itu, mengawali acara ‘Ngabuburit di Lapas’, yang digelar Lapas Cibinong, Sabtu, 25 Mei 2019 lalu.

Doa yang disampaikan lewat pengeras suara itu terdengar lantang dan turut diaminkan oleh puluhan pengunjung yang merupakan keluarga dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), istilah baru untuk narapidana.

Petugas lapas lainnya, Elka Yuvita mengaku doa yang dipanjatkan rekannya itu adalah doa rutin di Lapas Cibinong. Doa yang sama senantiasa dipanjatkan bersama pada pagi hari, saat mengawali kegiatan di lapas tersebut. Kadang hanya oleh petugas dan warga binaan. Namun sore itu, keluarga warga binaan yang berkunjung pun ikut mengaminkannya.

“Kami sudah memulai acara ‘Ngabuburit di Lapas’ ini sejak pekan pertama Ramadhan,” terang Kepala Lapas Cibinong Anak Agung Gde Krishna.

Acara "Ngabuburit di Lapas" ini digilir per blok. Pasalnya, dengan jumlah WBP yang mencapai 1501 orang, tidak mungkin acara ini dilakukan serentak. “Hari ini penghuni Blok A yang dapat giliran.”  

Acara Ngabuburit di Lapas kali ini saja, dihadiri hampir seratusan keluarga WBP. Mereka antre mendaftar saat loket dibuka pukul 16.00. Mereka yang tidak membawa barang bawaan, dapat langsung melakukan pendaftaran swa-bantu (self help) di sebuah anjungan mirip ATM.

Anjungan yang dibikin para WBP itu terdiri dari perangkat komputer, pemindai sidik jari dan printer. “Kami jamin, pendaftar hanya perlu 16 detik untuk menerima struk pass kunjungan,” kata Anak Agung.

Pihak Lapas berupaya sebisa mungkin membuat WBP dan keluarga mereka yang berkunjung merasa nyaman. “Kami mencoba memprioritaskan sisi kemanusiaan, tanpa mengabaikan sisi keamanan dan kewaspadaan,” kata Kalapas Cibinong.

Tepat pukul 17.00, keluarga WBP diijinkan masuk setelah melalui pemeriksaan badan, seperti biasa. Di dalam telah menunggu sanak keluarga mereka yang tengah menjalani masa pembinaan.

“Alhamdulillah, bisa ketemu keluarga, berbuka bersama sampai pukul 19.00,” kata Erisep Fajriyanda, seorang WBP, sumringah.

Yanda, pemuda 22 tahun, mengaku bersyukur bisa berbuka bersama keluarganya yang datang jauh-jauh dari Lampung. “Bisa mengenang masa-masa bebas. Insya Allah, saya juga bebas nanti,” kata Yanda, yang bergabung dengan kegiatan Pramuka di Lapas untuk mengisi hari-harinya.

Namun, ada pula WBP yang tidak bisa mengikuti acara Ngabuburit ini. “Saya kebagian tugas siaran di stasiun radio,” kata Rahmat Rifai.

Rahmat memang penyiar pada stasiun radio internal yang mengudara di gelombang 107,9 FM itu. “Saya senang bisa menghibur kawan-kawan. Kami bisa saling berkirim lagu, berkirim ucapan dan salam dengan kawan-kawan di blok,” kata dia.

Dikatkan Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utama, selama Ramadhan hampir seluruh Rutan dan Lapas menggelar acara buka bersama WBP dengan keluarga mereka. “Teknis dan waktunya masing-masing Rutan dan Lapas bisa berbeda,” tandas Utami. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA