Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sahabat Dengar Suara Tembakan Sebelum Badan Reyhan Ambruk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 25 Mei 2019, 21:37 WIB
Sahabat Dengar Suara Tembakan Sebelum Badan Reyhan Ambruk
Muhammad Reyhan Fajari/Net
rmol news logo Muhammad Reyhan Fajari mengalami nasib nahas saat kerusuhan Rabu 22 Mei di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Nahas, lantaran Reyhan meninggal dunia meski tidak terlibat dalam kerusuhan. Remaja 16 tahun itu hanya penasaran ingin melihat situasi yang terjadi di lingkungannya malam itu.

Sahabat Reyhan, Fahmi Agustin menceritakan, awalnya dia dan Reyhan membersihkan Masjid Al Istiqomah yang berada di Jalan Petamburan V bersama remaja lainnya sembari menunggu waktu sahur.

Suara huru-hara yang terjadi di Jalan KS Tubun membuat para remaja yang bersih-bersih masjid menjadi penasaran melihat. Fahmi, bersama Reyhan dan empat remaja lain kemudian bergerak ke Jalan yang menghubungkan Slipi dengan Tanah Abang itu

"Iya pertama Reyhan ini dari masjid, terusnya buang sampah ke tempat sampah. Terus tiba-tiba ada rame-rame, terusnye saya dan temen-temen nih berempat penasaran kan, abis bersih-bersih masjid (Al Istiqomah)," kata Fahmi saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL Jumat (25/5) malam.

Sesampai di Jalan KS Tubun, Reyhan dan Fahmi berbincang di dekat Kantor Dinas Perhutanan. Saat sedang ngobrol itu, kemudian ada benda yang mendarat tepat di pelipis kiri Reyhan.

Seketika itu juga, Fahmi yang berada tepat di samping Reyhan mengangkat badan rekannya yang sudah berlumuran darah. Dia membawa Reyhan ke Masjid Al Barokah yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Begitu kena dia langsung jatuh saya angkat dibawa sampai ke aula Masjid Al Barokah. Yang luka-luka ama itu dibawa semua ke Masjid Al Barokah. Karena kan yang deket ini kan Al Barokah," kata pria 16 tahun itu.

Kepada redaksi, Fahmi mengaku sempat mendengar bunyi ledakan tembakan sebelum Reyhan ambruk. Namun demikian, dia mengaku tidak melihat ada tanda-tanda proyektil peluru menancap di pelipis mata Reyhan. Kala itu, dipikiran Fahmi hanya cara bagaimana menyelematkan sahabatnya dengan mengevakuasi ke masjid.

"Iya denger (suara tembakan). Saya pas udah tembakan itu langsung ngangkat nggak lihat, pokoknya langsung ngangkat aja ke Aula Masjid Al Barokah, ada tuh pada ramai ngumpul semua korban-korban tuh," tutur Fahmi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA