Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua RW: Korban Rusuh Anak-Anak Masjid Yang Mau Bangunin Sahur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 25 Mei 2019, 20:40 WIB
Ketua RW: Korban Rusuh Anak-Anak Masjid Yang Mau Bangunin Sahur
Ketua RW 05 Petamburan, Herlani MS/RMOL
rmol news logo . Sebanyak empat orang warga RW 05 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi di kawasan ini pada 22 Mei (225) lalu.

Tiga orang mengalami luka-luka. Di antaranya, Ruli (37 tahun) dan Ijul (22 tahun) yang mengalami luka tembak, serta Rizki (34 tahun) mengalami patah di bagian rahang.

Sementara satu orang lainnya, Muhammad Reyhan Fajari (16 tahun) meninggal dunia karena diduga tertembak. Baca:

Ketua RW 05, Herlani MS menguraikan kronologi warganya bisa terlibat dalam kerusuhan dan menjadi korban.

Dia mengatakan bahwa pada Rabu (22/5) dinihari, tepatnya pukul 01.30, semua warga masih berada di rumah masing-masing. Termasuk, Reyhan yang menjadi korban kerusuhan.

"Saya jaga patroli di RW nonton TV. Nah, kejadian itu pecahan dari Bawaslu. Katanya udah mecah ke Kebon Kacang 5 blok A (Tanah Abang),” kata Herlani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/5).

“Nah tiba-tiba saya nonton di TV sudah ramai di Petamburan III. Nah kalo kita kan di Petamburan IV nih Petamburan V,” sambungnya.

Kerusuhan memanas saat mobil di depan Asrama Brimob ada yang terbakar. Insiden ini memancing rasa penasaran warga sekitar.

"Di Asrama Brimob itu ada yang provokasi, mulai-mulai ribut dan tiba-tiba ramai begitu kumpul ya ramailah Mobil Brimob dibakar kan. Polisi turun dong bergerombolan bergabung lah sama anak-anak (warga)," kata Herlani.

Sementara itu, para remaja dan anak muda di sekitar kerusuhan awalnya berniat untuk membangunkan sahur warga. Tapi kemudian mereka tertarik untuk melihat kerusuhan. Herlani mengaku sempat menghadang mereka.

"Nah anak-anak itu mau bangunin sahur sebenernya, anak masjid semua itu anak-anak bener semua. Terus anak-anak saya hadang, jangan jangan,” kenangnya.

Namun kemudian terdengar teriakan dari massa yang sedang melawan aparat kepolisian. Massa, yang disebut Herlani, bukan dari warga sekita itu berteriak sambil menyerang aparat polisi menggunakan bom molotov dan batu.

"Kita diserang Brimob pake gas air mata," kata Herlani menirukan teriakan massa yang mulai ricuh.

Teriakan itu, sambungnya, memicu warga untuk datang membantu. Tak lama berselang ada korban dari warga sekitar akibat ikut dalam kerusuhan itu.

"Kan yang namanya warga kalau kita diserang nggak mau dong? Kita lawan lah namanya warga. Saya keluar tiba-tiba ada informasi ada yang kena,” terang Herlani.

Reyhan dan tiga warga Herlani menjadi korban. Mereka kemudian dievakusi ke Masjid Al Barokah dekat pemukiman warga. Selanjutnya, datang bantuan untuk membawa korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut.

Awalnya, Herlani mengira korban meninggal adalah Ruli. Sebab, warga RT 03 itu terkena tembakan di bagian leher.

"Yang saya tau dua orang yang kena si Ruli dengan si Reyhan. Si Ruli dibawa ke RS AL dan Si Reyhan juga dibawa. Nah kabar awalnya si Ruli yang meninggal (sampai sekarang masih dirawat di ICU) yang kena lehernya bolong. Eh, pagi jam 07.00 WIB dengar kabar si Reyhan meninggal," kata Herlani.

"Nah begitu meninggal saya adain rapat RT-RT kemudian, udah bertahan jangan ada yang ikut-ikutan (ke jalan)," demikian Herlani menambahkan. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA