Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mimpi Maria Jadi Kenyataan, Listrik Kini Masuk Ke Desa Mandong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 22 Mei 2019, 09:58 WIB
Mimpi Maria Jadi Kenyataan, Listrik Kini Masuk Ke Desa Mandong
Foto:Net
rmol news logo Warga Mandong di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat bersukacita karena kini listrik sudah masuk ke desa mereka.

Kepala Desa Mandong, Andreas mengatakan posisi wilayahnya tidak jauh dari jalan provinsi. Rencana PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 7.228 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,024 kms dan trafo gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 300 kVA sangat disambut baik oleh warga.

"Dengan adanya listrik segala aktifitas dapat dengan mudah dilaksanakan tidak tergantung dengan waktu. Anak-anak akan lebih mudah dan nyaman belajar dimalam hari. Segala aktifitas usaha pastinya akan tumbuh ditengah-tengah masyarakat," ujarnya, Selasa (21/5).

Dengan pembangunan dan perluasan jaringan listrik ini, lanjutnya, nantinya PLN akan melistriki sekitar 171 rumah warga. Kegembiraan warga juga terlihat dari antusias masyarakat yang ikut kerja bakti membersihkan jalan dan lokasi pelaksanaan kegiatan peresmian ground breaking proyek kelistrikan desa di Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui, khusus di Desa Mandong sendiri nantinya akan dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,228 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,024 kms dan trafo gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 300 kVA. Dengan pembangunan dan perluasan jaringan listrik ini nantinya PLN akan melistriki sekitar 171 rumah warga.

Andreas mengungkapkan keberadaan listrik pastinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang umumnya berkebun sawit dan karet. Sebelumnya untuk penerangan di rumah, pada umumnya warga menggunakan mesin genset dengan rata-rata penyalaan setiap malam sekitar 2 hingga 3 jam.

"Untuk menghidupkan mesin genset warga harus mengeluarkan dana antara 800 hingga 900 ribu per bulan untuk membeli bahan bakar, tentunya cukup berat bagi ukuran masyarakat desa, dengan adanya listrik yang akan segera masuk di desa kami pastinya akan memangkas pengeluaran rutin yang selama ini harus kami keluarkan," tutur Andreas.

Hal senada juga diungkapkan oleh Maria (46) warga Dusun Tuan. Dia juga menyambut bahagia rencana pembangunan  listrik di sekitar tempat tinggalnya karena selama ini nyaris tidak ada aktifitas yang dapat dilakukan jika malam tiba.

"Bagi warga dusun yang cukup mampu mesin genset adalah pilihan terbaik untuk penerangan di rumah saat malam tiba. Namun bagi kami yang kurang mampu lampu pelita menjadi alternatif daripada gelap sama sekali, sementara terkadang sulit untuk mencari minyak tanah," jelasnya.

Bagi Maria, masuknya listrik ke desanya seperti mimpi yang jadi kenyataan. Bila terpasang nanti, Maria berencana ingin membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya. Wanita yang sehari-harinya menganyam rotan untuk dibuat berbagai peralatan rumah tangga ini yakin dengan adanya listrik kehidupannya akan lebih baik.

"Saya ingin membuat berbagai penganan kecil yang dapat saya titipkan di warung-warung kopi. Jika ada uang, saya juga mau membeli kulkas untuk membuat es batu, mana tau kedepannya saya juga bisa jualan es batu atau minuman segar. Saya yakin, listrik akan membuat segalanya akan menjadi lebih mudah dan nyaman. Terima kasih PLN yang telah membuat kehidupan kami menjadi lebih baik lagi," kata Maria bersemangat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA