Berkaitan tiga hal penting itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap umat dapat meneladani ajaran Sang Buddha. Salah satu ajarannya adalah agar tiap manusia hidup sesuai dengan Dhamma.
Hal ini tertuang dalam Kitab Dhammapada syair 168.
“Sadarlah akan kenyataan, jangan tertipu, hiduplah sesuai dengan Dhamma. Seseorang yang hidup dengan Dhamma akan hidup bahagia, dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang,†kutip Menag saat memberikan sambutan pada Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2563 Buddhist Era Tahun 2019 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu malam (18/5).
Menag yang tampil mengenakan kemeja putih dipadu kain sarung batik ini pun mengingatkan kembali tentang pentingnya moderasi beragama dalam keberagaman di Indonesia.
Menurutnya, keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia merupakan kekuatan, bukan hal yang melemahkan.
“Kita menghargai kebangsaan kita dengan kebinekaan kita. Perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan perbedaan adalah kekuatan,†ujar Menag.
Menurut Menag, peringatan Tri Suci Waisak merupakan momentum untuk mengevaluasi diri, melakukan introspeksi, dan mensucikan diri untuk melakukan perubahan.
“Kita memiliki tujuan yang sama, bagaimana kebahagiaan dan kemajuan terwujud,†kata Menag seperti dimuat situs resmi Sekretariat Kabinet.
Tampak hadir pula dalam peringatan Tri Suci Waisak itu antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPP Walubi Hartati Murdaya, dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menyerahkan karya batik dengan cerita legenda Jawa dalam pigura kepada Ketua Umum DPP Walubi Hartati Murdaya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: