Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Kecam Kebohongan LSM Asing Soal PLTA Batangtoru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 13 Mei 2019, 18:27 WIB
Warga Kecam Kebohongan LSM Asing Soal PLTA Batangtoru
PLTA/Net
rmol news logo Kampanye LSM asing terkait penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru bikin masyarakat Sipirok, Marancar dan Batangtoru (Simarboru) meradang.

"Jangan disebarkan informasi yang salah. Bertemu langsung dengan masyarakat di sini. Kami semua siap berdialog," kata Raja Luat Sipirok gelar Sultan Parlindungan Suangkupon, Edward Siregar dalam keterangannya, Senin (13/5).

Tokoh masyarakat lain dari Desa Pulo Mario, Kecamatan Sipirok, Abduk Gani Batubara pun mengancam. Kalau LSM-LSM asing dan lokal terus melakukan kampanye hitam agar PLTA ditutup, sama saja mereka memusuhi masyarakat Simarboru.

"Andai mereka (LSM) masuk wilayah Simarboru akan kami usir. Kami juga tahu tentang lembaga-lembaga asing  seperti YEL, Paneco, Mighty Earth dan lainnya yang memberdayakan LSM lokal untuk kampanye hitamnya,” tegasnya.

Menjawab isu kepunahan orangutan yang diembuskan LSM penentang proyek PLTA Batangtoru, Nasir Siregar, Tenaga Pengawas Hutan dan Lain-lainnya (TPHL) pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)  Sipirok, menginformasikan, selama melakukan pengawasan orangutan sejak tahun 2000 hingga sekarang, di hutan Sibual-buali ada sekitar 20 hingga 21 individu orangutan, hutan Lubukraya 8 individu, blok Sipirok mulai dari Sarullah hingga Pahae, Tapanuli Utara, sekitar 80 individu. Menurut perkiraannya, di sekitar PLTA Batangtoru ada sekitar 15 -20 individu.

Sementara, Wanda Kuswanda, peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, menambahkan, sangat sedikit orangutan yang menggunakan areal jelajah di lokasi proyek PLTA Batangtoru.

PT NSHE membuka lahan seluas 122 hektare untuk membangun fasilitasnya dalam Areal Penggunaan Lain (APL) di kawasan ekosistem hutan Batangtoru. Lahan itu hanya 0,07 persen dari luas keseluruhan kawasan hutan ekosistem Batangtoru yang mencapai 275 ribu hektare.

"Area itu sangat sempit sebagai habitat orangutan, karena dalam area 250-260 hektar pada ekosistem hutan Batangtoru hanya akan ditemukan 2-3 individu orangutan saja," sambungnya.

Senior Adviser on Environment and Sustainability PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE), Agus Djoko Ismanto menjelaskan, PLTA Batangtoru dirancang  melayani beban puncak berkapasitas 510 Megawatt (MW). Sebanyak empat turbin digerakkan dari tenaga air dari kolam harian seluas 90 Hektar dan  akan menghasilkan listrik 2.124 GWh/tahun.

"Jadi ada persepsi yang salah, menyebut siang sungainya kering, malam banjir. Padahal ini beroperasi 24 jam. Di hilir airnya jalan terus," jelasnya.

Firman Taufick, Vice President Communications and Social Affairs  NSHE, memastikan, proyek sudah melalui kajian intensif. Hasil kajian menyebutkan, selain mampu menghemat  devisa, PLTA Batangtoru adalah bagian dari komitmen Presiden RI dalam Paris Agreement. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA