Hal itu disampaikan Deputi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Machmud dalam jumpa pers Pengendalian Bahan Pangan di Gedung Kementerian Koordinator Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/5).
"Antisipasi (pangan) bulan ramadan dan hari raya lebaran sudah kami koordinasikan terkait dengan kebijakan penyediaan stok. Kami komunikasi dengan Kementerian Pertanian, berbagai direktorat jenderal yang ada di sana tentang ketersediaan bahan pangan pokok," ungkap Musdalifah.
Bahan pokok yang dibahas dalam koordinasinya itu di antaranya beras, cabai, bawang merah, bawah putih, ayam, telur, daging sapi, dan lainnya.
Musdalifah menuturkan, setiap bulan ramadan selalu terjadi peningkatan konsumsi 10-20 persen baik dari komoditas daging, cabai dan lainnya yang diharapkan tahun ini berjalan normal.
Meskipun begitu, pihaknya telah menyediakan stok guna mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi, khususnya beras.
"Soal ketersediaan pokok beras ini, kami komunikasi terus dengan bulog. Yang pasti bulog sejak awal tahun dipastikan aman. Kami juga antisipasi cabai, bawang karena menjelang ramadan itu musim hujan," lanjutnya.
Ia juga sudah berkoordinasi dengan Dirjen Hortikultura untuk melakukan penanaman selama empat bulan dengan memperluas tanaman pada saat memasuki bulai Mei.
Stok ketersediaan tersebut didistribusikan dari tujuh provinsi yang mengalami surplus pangan seperti cabai dan bawang dengan sistem pengaturan masa panen agar pangan tetap segar.
"Supaya bisa tahan sebulan dua bulan, masyarakat inginnya mengonsumsi secara segar. Cabi bubuk (alternatif, produk olahan, jangka panjang) ini yang bisa kami lakukan harusnya biar cegah inflasi," tandasnya.
Selain Musdalifah, dalam jumpa pers ini hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Sikandar Simorangkir; Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanyo Suprih; Kepala Basan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi; dan Direktur Pengadaan Perum Bulog DR. Bachtiar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: