Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cuaca Panas Banget, Masyarakat Butuh Penghijauan Kota

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 07 Mei 2019, 11:59 WIB
Cuaca Panas Banget, Masyarakat Butuh Penghijauan Kota
Edison Sahputra/Dok
rmol news logo Cuaca panas, kondisi permukiman yang padat, kota minim pepohonan rindang, serta aktivitas kendaraan bermotor yang sudah di luar batas kemampuan alam Jakarta berkontribusi besar munculnya berbagai jenis penyakit bagi warga masyarakat.

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dr Edison Sahputra menyebutkan, jenis penyakit yang paling banyak dialami warga karena cuaca panas adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Khusus di Kecamatan Cilincing saja, lanjut dia, berdasarkan hasil evaluasinya pada 2018, sebanyak 25.634 orang warganya, yang sebagian besar adalah anak-anak kecil, terserang ISPA.

“Yang paling banyak itu kena ISPA. Mencapai angka 25 ribu lebih, hampir 30 ribu warga Kecamatan Cilincing kena serangan sakit ISPA. Untuk tahun 2019 ini, belum ditotal lagi,” tutur dr Edison.

Secara geografis,luas wilayah Kecamatan Cilincing adalah 3.970 hektar, dengan jumlah penduduk mencapai 377.036 jiwa. Wilayah Kecamatan Cilincing terbagi dalam tujuh wilayah Kelurahan dan 88 Rukun Warga (RW) dan 1.031 Rukun Tetangga (RT).

dr Edison Sahputra merinci, evaluasi di tahun 2018, ada 10 jenis jenis penyakit yang dialami warganya, dengan jumlah pengidap yang tidak kecil.

Di urutan pertama, penyakit ISPA unspecified mencapai 25.643 orang. Kedua, pengidap darah tinggi atau hipertensi primer atau hipertensi essensial sebanyak 13.873 orang.

Kemudian, dispepsia atau sakit lambung seperti maag sebanyak 9.505 orang, myalgia atau mengalami keluhan pegal-pegal sebanyak  5.753 orang, gynaecological examination (general)/ (routine) sebanyak 4.564 orang, nasofaringitis akut atau radang tenggorokan sebanyak 4.325 orang, diarroea and gastroenteritis of presumed infectious origin atau penyakit diare sebanyak 3.996 orang.

Berikutnya penyakit pulpa dan jaringan periapikal, atau dikenal juga sebagai sakit mata sebanyak 3.295 orang, fever unspecified atau demam tidak spesifik, atau demam biasa sebanyak 3.139 orang dan non insuline dependentdiabetes mellitus without complications (diabetes non insulin) sebanyak 2.401 orang.

Sejauh ini, ia menggalakkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) melalui Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH).

Untuk PISPK dengan KPLDH, Puskesmas Kecamatan Cilincing memiliki sebanyak 21 petugas. Sasarannya sebanyak 16.825 Kepala Keluarga (KK), dengan 92.769 jiwa. Kini sudah mencapai 13.946 KK dengan 48.879 jiwa.

“Kita juga menerapkan monev (monitoring dan evaluasi) kegiatan KPLDH rutin, setiap bulan. Kunjungan-kunjungan dilakukan secara konsisten, seperti di wilayah permukiman penduduk,” tuturnya.

Selain melakukan tindakan preventif medis, kuratif dan penyuluhan, dr Edison menyarankan agar pemerintah juga menggiatkan program penghijauan Ibukota. Penghijauan itu bisa untuk mencegah dan mengurangi berbagai jenis penyakit yang diidap oleh masyarakat.

“Ada sejumlah pohon keras, pohon besar dan rindang yang cocok ditanami di Ibukota, seperti di daerah Cilincing ini. Pohon-pohon itu bisa dijadikan sebagai bibit untuk melakukan penghijauan di Ibukota. Pemerintah dan masyarakat bisa inisiatif menggalakkan penghijauan. Supaya lingkungan dan masyarakat kita tidak diserang penyakit,” ujar Edison.

Pemerintah juga bisa meneliti atau menginisiasi jenis pohon rindang yang cocok untuk ditanami di berbagai wilayah di Jakarta.

“Penghijauan di Jakarta sangat perlu dilakukan. Lihat saja lingkungan kita, pepohonan sudah sangat berkurang,” ujar dr Edison.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA