Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2 Ribu Meter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 07 Mei 2019, 10:17 WIB
Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2 Ribu Meter
Foto:Humas BNPB
rmol news logo . Gunungapi Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi, Selasa (7/5), pukul 07.48 WIB.

Tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 2.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.

PVMBG memonitor bahwa erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi sekitar 42 menit 49 detik. Hujan abu cukup tebal saat erupsi dan distribusi abu vulkanik mengarah ke barat daya dari puncak gunung.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis sesaat lalu.

Jelas Sutopo, hujan abu vulkanik jatuh di beberapa desa sekitar Gunung Sinabung dengan cukup tebal. Masyarakat tidak panik menyikapi erupsi karena telah banyak belajar dengan erupsi-erupsi yang berlangsung sebelumnya. Masyarakat telah memahami daerah yang berbahaya daerah luncurang awan panas.

"Apalagi ribuan masyarakat sekitar Gunung Sinabung yang tinggal di zona merah telah direlokasi," ujar Sutopo.

Berdasarkan pantauan distribusi abu vulkanik, PVMBG telah mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atau notifikasi terkait dengan aktivitas penerbangan. Notifikasi yang dikeluarkan berstatus warna oranye (Orange). Ini berarti aktivitas gunung api berpotensi membahayakan penerbangan.

VONA yang diperbaharui akan dikeluarkan apabila kondisi telah berubah secara signifikan atau perubahan status warna terjadi.

Saat ini Gunungapi Sinabung berada pada status level IV atau "Awas". Rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG-Badan Geologi yaitu masyarakat atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara-Barat, 4 km untuk sektor Selatan-Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur.

"Di samping itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat," demikian Sutopo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA