Selain Padat, Turunnya Permukaan Tanah Jakarta Juga Jadi Alasan Pemindahan Ibukota

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Jakarta memikul beban yang berat jika terus menjadi pusat segalanya di negara ini.

"Rawan banjir sudah pasti, permukaan tanah di pantai utara Jakarta sudah turun, penurunannya rata-rata 7,5 cm pertahun, bahkan kalau kita pakai periode tahun 1989 hingga 2007 sudah turun 60 cm, ini serius bukan cerita, ini bukan mengada-ngada, ini adalah fakta," ungkap Bambang di kantornya, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Senin (30/4).

Lanjut Bambang, selain permukaan tanah yang turun, kondisi permukaan air laut juga terpantau naik, ditambah dengan kualitas air sungai di Jakarta 96 persen tercemar berat.

"Sehingga wajar jika ada pemikiran mengenai bagaimana kita mengurangi beban Jakarta. Karena sekarang ini Jakarta, pusat segalanya," paparnya.

Oleh karena itu kata dia, pihaknya ingin mengklarifikasi pemindahan ibukota baru itu bukan menciptakan kota yang menjadi pusat segalanya yang kedua, atau sebagai pengganti Jakarta. Akan tetapi hanya memindahkan pusat pemerintahannya saja.

"Yang kita lakukan adalah ibukota baru ini hanya untuk pusat pemerintahan dan bisnis yang mendukung pusat pemerintahan, artinya kegiatan komersial yang mendukung pusat pemerintahan," tandasnya.