Pasalnya, tarian ini ditampilkan secara massal oleh 7.289 penari dari 144 desa di sembilan kecamatan. Mereka tumpah ruah di jalanan Kota Singaraja, mulai dari Jalan Pramuka, Jalan Ngurah Rai, hingga Jalan Veteran pada Sabtu (30/3).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku bangga dengan penampilan ini. Terlebih, dia sudah melihat antusiasme penari mulai dari latihan yang digelar.
Selain memeriahkan acara HUT Kota Singaraja, Suradnyana menilai tarian ini juga bagian dari bentuk persembahan kepada sang pencipta, Ida Sang Hyang Widi Wasa dan pelestarian budaya lokal.
“Ke depannya saya ingin mereka mementaskan tarian yang lainnya,“ katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (31/3).
Tari Rejang Renteng massal ini diyakini menjadi penampilan dengan jumlah penari terbanyak di Bali. Namun demikian Suradnyana enggan mencatatkan penampilan tersebut dalam museum rekor.
“Menurut saya, tarian ini murni sebagai bentuk ketulusan dari para penari yang dipersembahkan ke masyarakat Buleleng,“ terangnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Komang juga menjelaskan bahwa tarian tersebut memang bermakna sebagai persembahan untuk bekerja tanpa pamrih dengan segala ketulusan dan keikhlasan.
“Jadi konsep tariannya adalah Ngayah,†kata Gede Komang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.