Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sepanjang 2018 SETARA Institute Catat 202 Tindakan Pelanggaran Kebebasan Beragama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 31 Maret 2019, 21:40 WIB
Sepanjang 2018 SETARA Institute Catat 202 Tindakan Pelanggaran Kebebasan Beragama
Direktur Riset Setara Institute Halilintar/RMOL
rmol news logo SETARA Institute mencatat terdapat 160 peristiwa terdapat 202 bentuk tindakan Pelanggaran Kebebasan Beragama Berkeyakinan (KBB) sepanjang 2018.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dari 202 tindakan pelanggaran tersebut terjadi di 25 provinsi, dimana sebagian besat terjadi di Jawa Barat dengan 24 peristiwa, dan  DKI Jakarta menjadi lokus terbesar kedua sebanyak 23 peristiwa.

"Jawa Tengah menempati provinsi peringkat ketiga dan keempat dengan masing-masing jumlah peristiwa 21 dan 17. Banten dan Yogyakarta melengkapi peringkat enam besar dengan masing-masing 11 peristiwa," ungkap  Direktur Riset Setara Institute Halilintar dalam konferensi pers Melawan Intoleransi di Tahun Politik, di Hotel Ibis Thamrin, Jakarta, Minggu (31/3).

Berdasarkan aktornya, lanjut dia, sebanyak 130 tindakan pelanggaran KBB dilakukan oleh aktor yang bukan penyelenggara negara (non-negara).

"Aktor non-negara yang paling banyak melakukan pelanggaran KBB pada kelompok lima besar teratas, menyusul kelompok warga, berturut-turut adalah MUI 22 tindakan, Ormas keagamaan 15 tindakan dan Ormas 11 tindakan," tuturnya.

Sementara sisanya dilakukan oleh aktor yang terlibat dalam penyelenggaraan negara. Aktor negara yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah pemerintah daerah dengan 29 tindakan, yaitu instansi kepolisian dengan 17 tindakan, institusi pendidikan tindakan, dan Wilayatul Hisbah dan TNI masing-masing 5 tindakan.

Tindakan yang paling banyak dilakukan oleh aktor negara adalah diskriminasi dengan 39 tindakan, kemudian tindakan lainnya berupa kriminalisasi dan tindakan keagamaan.

Selanjutnya berdasarkan penelitian SETARA Institute juga ditemukan tindakan yang dilakukan aktor non-negara. yakni intoleransi dengan 25 tindakan, diluar itu tindakan yang banyak dilakukan juga aktor non negara antara lain penodaan agama, penolakan kegiatan keagamaan, penolakan pendirian rumah ibadah, serta kekerasan ujaran kebencian dan perusakan rumah ibadah.

Tahun lalu, terjadi 20 gangguan terhadap rumah ibadah, 13 diantaranya menimpa gereja, lalu 4 gangguan terhadap masjid, 2 gangguan terhadap pura, dan 1 gangguan terhadap klenteng.

Untuk diketahui, penelitian SETARA menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dikumpulkan dengan diskusi terfokus peneliti (Peer Discussion) atau wawancara mendalam dengan berbagai otoritas negara, tokoh, minoritas dan kelompok korban, serta analisis dokumen dan pemberitaan media.

Laporan penilitan KBB SETARA Institute pertama kali disusun pada 2007 lalu, setelah itu SETARA selalu merilis laporan serupa secara tahunan. Laporan teranyar ini merupakan laporan ke 12 yang dirilis SETARA. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA