Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gempa dan Dentuman Di Poso, Warga Masih Waswas

War

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 27 Maret 2019, 09:29 WIB
Gempa dan Dentuman Di Poso, Warga Masih Waswas
Foto: Net
rmol news logo Warga Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah hingga saat ini masih merasa was-was setelah mendengar suara dentuman keras yang disertai guncangan, pasca terjadi gempa magnitudo berkekuatan 5,7 SR  pada Minggu (24/3) lalu.

Tim Ekspedisi Poso mencatat ada beberapa bangunan yang rusak, sekolah, rumah serta gereja dan fasilitas umum lainnya.

Suara dentuman tersebut masih terdengar sampai Senin malam (25/3), sehingga membuat warga khawatir, termasuk pendeta Asyer, salah satu anggota tim Aliansi Pejaga Danau Poso.

Ketua Tim Ekspedisi Poso, Trinirmalaningrum menceritakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga Desa Salukaia memilih tidur di luar rumah karena takut terjadi sesuatu setelah mendengar suara dentuman.

"Sampai rilis ini diturunkan kami belum memperoleh informasi dan keterangan resmi dari BNPB ataupun BMKG. Kami sudah mengontak kedua lembaga tersebut, tetapi mereka pun belum ada penjelasan resmi," kata Trinirmalaningrum yang juga direktur Perkumpulan Skala.

Menurut dia, penjelasan dari BNPB ataupun BMKG penting agar masyarakat menjadi tenang dan berita tidak simpang siur.
 
Tim Ekspedisi Poso dan Aliansi Penjaga Danau Poso berencana untuk melakukan penyisiran wilayah-wilayah yang terkena dampak sekaligus memastikan suara dentuman yang terjadi Senin malam lalu.

Riza Permadi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menjelaskan, berdasarkan laporan warga yang dimintanya untuk menghitung, suara dentuman terjadi tiap satu jam sekali.

"Kami sampai tidak tidur menunggu update dan keterangan resmi dari pemerintah, selain itu juga kami kuatir bila terjadi apa-apa. Kami sengaja melakukan hal ini agar jika terjadi sesuatu kami bisa cepat mengambil keputusan apakah dibutuhkan evakuasi," kata Ketua Tim Ekspedisi Poso, Lian Gogali.

Ketua IAGI, Sukmandaru mengatakan, untuk memastikan apa yang terjadi dibutuhkan riset lebih lanjut. "Karena kami di Jakarta sehingga sulit membayangkan apa yang tengah terjadi,” jelasnya.

Dia mengimbau, bila masyarakat merasa khawatir dan tidak nyaman dengan suara dentuman, ada baiknya melakukan evakuasi secara mandiri.

Tetapi berdasarkan pengamatan dari informasi yang diperolehnya, Sukmandaru menyimpulkan bahwa suara dentuman itu adalah Tectonic Earthquake Swarm (TES) yang biasa mengikuti gempa tektonik.

"Mudah-mudahan akan semakin mengecil dan hilang," harapnya.

Senada dengan Supartoyo dari Badan Geologi Bandung, yang dikutip melalui akun Facebook Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Masdian Mentiri. Gempa yang terjadi kemarin akibat patahan (pergerakan lapisan kerak bumi) memanjang utara selatan sebelah barat Danau Poso.

Akibat patahan tersebut terjadi pergerakan batuan untuk menuju kestabilan yang menimbulkan dentuman.

"Itu tidak berbahaya. Dentuman ini nantinya akan semakin kecil seperti gempa di Joga pada tahun 2006 dan Danau Toba tahun 2004," terangn Supartoyo.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA