Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buntut Panjang Nyanyian Robert, FKPPI Ramai-ramai Buat Laporan Ke Polda Jabar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/tuahta-arief-1'>TUAHTA ARIEF</a>
LAPORAN: TUAHTA ARIEF
  • Kamis, 14 Maret 2019, 22:09 WIB
Buntut Panjang Nyanyian Robert, FKPPI Ramai-ramai Buat Laporan Ke Polda Jabar
FKPPI/RMOLJabar
rmol news logo Ribuan orang dari Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (KB FKPPI) Provinsi Jawa Barat, menggelar aksi damai mulai dari kantor KB FKPPI Jabar sampai ke Polda Jabar.

Dilansir dari RMOLJabar, Kamis (14/3), aksi itu merupakan buntut dari kasus Robertus Robet yang diduga telah melecehkan institusi TNI dan Polri dalam orasi aksi Kamisan 28 Februari 2019 di Jakarta.

Ketua KB FKPPI Provinsi Jawa Barat, Yana Mulyana mengatakan, ada dua hal yang menjadi tuntutan KB FKPPI. Pertama menuntut kasus hukum Robertus Robet terus dilanjutkan. Kedua, menuntut Robertus Robet meminta maaf di 10 media cetak nasional selama 7 hari berturut-turut.

"Jadi saya mendapat kabar, teman-teman di Jabar cukup resah dengan satu sikap yang ditujukan Robertus Robet yang telah menghina institusi keluarga besar orangtua kami, TNI dan Polri. Aksi ini dilakukan sebagai cara untuk menyampaikan aspirasi kepada Bareskrim Polri agar kasus ini terus diproses," ucap Yana, di Bandung.

Lebih lanjut Yana menjelaskan, sebagai Ketua KB FKPPI Jabar dirinya sangat berharap seluruh aspirasi dari KB FKPPI Jabar ini bisa diteruskan Polda Jabar ke Bareskrim Polri dan diakomodir.

"Kedua tuntutan kami ini yang kami titipkan ke Polda Jabar bisa disampaikan ke Mabes Polri dan segera ditindaklanjuti," ujarnya.

Yana, yang juga menjabat Wakil Wali Kota Bandung itu berharap, meskipun cara penyampaian aspirasi dilakukan dengan aksi damai, tidak menjadikan segala tuntutan KB FKPPI ini tidak  di dengar oleh Polda Jabar. Sebab, yang penting substansi dari tuntutan KB FKPPI.

"Saya menitipakan aspirasi ke Polda Jawa Barat untuk bisa dilanjutkan ke Mabes polri. Mudah-mudahan pesan ini lebih tersampaikan," katanya, dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJabar.

Sementara itu, Humas dan Informasi KB FKPPI Jawa Barat, Ariyadi Djamsuri mengatakan, selaku putra-putri Purnawirawan TNI-Polri, juga sebagai generasi penerus bangsa tentunya sangat memahami bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini telah dibayar mahal oleh patriot bangsa Indonesia (TNI-Polri) baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.

"Dimana mereka adalah orangtua kami, ayah dan bunda tercinta. Untuk itu, kami selaku anak TNI-Polri yang tergabung dalam KB FKPPI Jabar bahwa apa yang disampaikan oleh Robertus Robet dalam aksi damai Kamisan, 28 Februari 2019 telah menyakiti hati kami secara mendalam," pungkasnya.

Dalam hal ini, KB FKPPI Jabar menilai, orasi Robertus Robet tersebut sangat menghina institusi TNI-Polri. Diketahui, dalam orasinya Robertus mengatakan bahwa ABRI tidak berguna, makan dan naik kereta tidak bayar. Nyanyian yel-yel yang dilontarkan Robertus pun sangat menghina dan melecehkan serta melampaui batas terhadap institusi TNI-Polri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA