Diungkapkan Korlap Nelayan Tradisional Bengkulu, Rahmat, pembakaran dua kapal trawl itu berawal dari kegelisahan para nelayan tradisional akibat masih banyaknya nelayan yang mengunakan
trawl atau pukat harimau dalam menangkap ikan.
"Kejadian penangkapan dan pembakaran ini berawal dari masyarakat yang sudah gerah dengan ulah para nelayan
trawl. Akhirnya hari ini kita turun semua ke laut dan terjadilah bentrok dengan nelayan yang menggunakan
trawl di sekitar Pantai Panjang," terang pria yang akrab disapa Joker itu, seperti dilansir
RMOL Bengkulu, Kamis (14/3).
Dalam peristiwa itu, setidaknya ada dua kapal trawl yang dibakar massa. Sementara lima orang anak buah kapal (ABK) trawl beserta barang bukti turut diamankan.
"Sebenarnya tadi ada enam kapal
trawl, tapi dengan keterbatasan kita akhirnya cuma dua yang bisa kita amankan. Untuk ABK ada 5 orang, sudah diamankan pihak kepolisian," tambah dia.
Terhadap insiden ini, Kapolres Bengkulu, AKBP Heru Prianggodo menghimbau kepada para nelayan untuk saling menahan diri. Ia menegaskan jika permasalahan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
"Kita himbau kepada para nelayan, baik itu tradisional ataupun yang menggunakan
trawl untuk saling menahan diri. Kita akan segera tindaklanjuti," tandas Heru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: