Bawaslu Tulungagung Temukan Dua WNA Masuk DPT

Hal itu disampaikan anggota Bawaslu Tulungagung Endro Sunarko setelah mendalami kepemilikan KTP elektronik tujuh WNA yang sudah bermukim dan tinggal di Tulungagung cukup lama.

Menurutnya, dari enam WNA yang sudah terlacak, dua nama diantaranya dipastikan ikut tercantum dalam DPT yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

"WNA ini tidak mempunyai hak pilih, maka harus dicoret," kata Endro.

Sedangkan empat nama lain yang sudah berhasil ditelusuri Bawaslu, Endro memastikan tak tercantum dalam DPT.

Kini masih satu WNA lagi yang belum berhasil diidentifikasi keberadaan maupun statusnya di Tulungagung.

"Masih terus kami selidiki. Jumlah WNA di Tulungagung kemungkinan lebih banyak dari data sementara yang kami pegang," ujar Endro.

Seperti diberitakan Antara (Jumat, 8/3), ke dua WNA teridentifikasi dalam DPT Pemilu 2019 itu berasal dari Kepulauan Windsor (persemakmuran Inggris) atas nama Peter Geoffrey Watson dan Muhamed Nur Bin Daud asal Liberia.

Nama keduanya ditemukan saat tim Bawaslu mendalami temuan tujuh WNA Tulungagung yang mempunyai KTP-el. Ke tujuh WNA itu tersebar di wilayah kecamatan Kalidawir, Pakel, Ngantru, dan Tulungagung.

Dari tujuh WNA, baru enam yang terdeteksi keberadaannya, sedang satu WNA masih belum diketahui. Mereka berasal dari Liberia, Singapura, Kepulauan Windsor, Pakistan, Taiwan, dan India.