Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hujan, Massa Gerakan Jaga Indonesia Tidak Jadi Aksi Merahputihkan Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 21 Februari 2019, 18:10 WIB
Hujan, Massa Gerakan Jaga Indonesia Tidak Jadi Aksi Merahputihkan Jakarta
rmol news logo . Rencananya massa dari Gerakan Jaga Indonesia (GJI) akan berkumpul untuk aksi merahputihkan Jakarta. Namun, aksi batal lantaran hujan tidak kunjung berhenti dan massa juga berkumpul dari agenda yang dijadwalkan pukul 14.00 WIB.

Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL, para relawan GJI yang menjadikan rumah aspirasi Jokowi-Maruf di Jalan Proklamasi 46 sebagai titik kumpul hanya duduk-duduk. Untuk mengisi waktu, sebagian kelompok yang berjumlah 5 sampai 6 orang itu justu asyik makan rujak.

Sebagian yang lain bercengkrama sambil menikmati fasilitas di rumah aspirasi yang sangat lengkap itu. Salah satu pria berbaju coklat yang enggan disebut namanya mengaku aksi merahputihkan Jakarta tetap berjalan.

"Jalan nanti, tapi nunggu bang Budi datang (Boedi Djarot, Ketum GJI)," ujarnya saat ditemui, Kamis sore (21/2).

Sementara massa yang lain justru terlihat meninggalkan rumah aspirasi yang menjadi titik kumpul, meski sebagian relawan masih ada yang bertahan sambil menunggu hujan reda.

Sebelumnya dari undangan aksi yang tersebar ke media. Ketua Umum GJI Boedi Djarot mengimbau kepada para relawan untuk turut aksi kegiatan rutin GJI memerahputihkan Jakarta setiap hari Kamis. Dalam undangan juga diberi keterangan setelah peserta kumpul kemudian akan konvoi membawa bendera merah putih.

"Peserta konvoi dimohon membawa bendera merah putih ukuran 60x90 centimeter dan kami menerima sumbangan bendera partisipasi konsumsi," demikian kutipan undangan yang tersebar itu.

Dalam sebaran undangan aksi tersebut juga menyindir acara Malam Munajat 212 yang digagas beberapa ormas Islam di Jakarta pada malam ini berlokasi di Monas. Aksi GJI menangkat tema "Agenda Politik Apa Di Balik Seruan Memutihkan Monas".

"Jangan pernah melarang orang berdoa, tapi ketika berdoa tidak pada tempatnya, dilakukan malam hari, di depan Istana Merdeka dan bertema 212, patut kita waspadai" begitu pesan undangan aksi tersebut. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA