Ketua DPD Partai Perindo Jakarta Selatan (Jaksel), Syarief Hidayatullah menceritakan, program tersebut sudah dibangun oleh tokoh Forum Jakarta Maghrib Mengaji (FJMM) KH Aslih Ridwan selama setahun lebih.
"Saya, ketua DPD Perindo Jaksel yang pertama kali mendukung program tersebut. Jadi ini program banyak manfaatnya," kata Syarief seperti dilansir dari
RMOL Jakarta.
Ia melihat sendiri program Magrib Mengaji berjalan dari masjid ke masjid dan sangat bermanfaat mengurangi hal-hal negatif seperti penyalahgunaan narkoba dan lainnya.
"
Nah, soal tawuran yang kerap terjadi di Manggarai, menjadi tanggung jawab kita semua. Jangan salahkan programnya," ketusnya.
Sebelumnya, Bestari mengkritik program Magrib Mengaji tidak efektif mencegah tawuran yang kembali marak di wilayah Jaksel. Program ini digagas Walikota Jakarta Selatan Marullah untuk digelar di setiap kelurahan.
"Anggota DPRD Bestari Barus tentunya jangan memikirkan masalah anggaran yang hanya mencapai Rp 1,5 miliar itu sangat kecil dibandingkan anggaran jalan-jalan anggota dewan," tegas caleg Perindo Dapil 8 Nomor urut 1 ini.
Dalam sebulan ini sedikitnya sudah tiga kali terjadi tawuran antara warga kawasan Pasar Rumput, Jaksel. Pertama terjadi pada Sabtu (3/2/) yang berimbas pada perusakan Halte Transjakarta.
Kemudian tawuran kembali pecah pada Selasa (5/2). Bahkan dalam satu hari dua kali, yakni pada sore dan malam hari.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: