Salah satunya Natuna, Kepulauan Riau yang sebelumnya dikenal sebagai daerah termahal di Tanah Air. Sejak program tersebut digulirkan, sekarang harga-harga sudah jauh menurun.
Pengamat ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo membenarkan dampak positif Program BBM Satu Harga. Dalam hal itu, kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah seperti nelayan dan petani bisa terangkat sebagai dampak penurunan harga BBM yang signifikan.
"Turunnya harga BBM akan meningkatkan aspek produksi pada masyarakat. Dengan peningkatan produksi, pendapatan juga meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah pun meningkat. Dengan peningkatan kesejahteraan, konsumsi barang atau jasa naik sehingga kegiatan bisnis juga berkembang," jelasnya kepada wartawan, Kamis (7/2).
Menurut Wahyu, agar program tersebut lebih tepat sasaran maka harus dibarengi dengan peningkatan pengawasan.
"Program ini meningkatkan aspek produksi pada masyarakat sehingga mendorong kegiatan ekonomi. Tetapi karena aspek konsumsi (terhadap BBM) juga meningkat maka pengawasan harus lebih diperketat," ujarnya.
Diketahui, setelah BBM Satu Harga diterapkan di Natuna, harga-harga bahan pokok di wilayah itu sudah sama seperti dengan daerah lain. Seperti harga makanan, minuman, hingga tarif sewa kos.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: