Â
"Kondisi yang terjadi baru-baru ini di Hotel Borobudur, di mana tertangkapnya tim Pemantau KPK, merupakan kejadian teraneh dan mungkin pertama kali di dunia," kata Syahmud di Jakarta, Senin (4/3).
Syahmud berpendapat, sejatinya petugas yang tengah melakukan pemantauan mestinya jangan sampai ketahuan, apalagi sampai tertangkap oleh objek yang dipantau.
Â
Syahmud menyayangkan keteledoran dari tim Pemantau KPK yang ketahuan oleh objek pantau saat sedang menjalankan tugasnya.
"Wajar jika para peserta rapat koordinasi tersebut merasa terganggu dan pasti memunculkan kecurigaan atas atribut lembaga anti rasuah yang sangat di hormati di negara ini," tutur Syahmud.
Menurut Syahmud, kejadian tersebut bisa saja masuk sebagai kategori peringatan dan catatan terburuk untuk lembaga KPK di tahun 2019.
"Karena tim pemantau atau lebih akrab di kenal dengan intelejen KPK sangat lemah," ujar Syahmud.
Lebih lanjut, pemuda asli Papua tersebut mengatakan, sesungguhnya KPK-lah yang wajib menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas lemahnya dan ketidakprofesionalan dalam melakukan tugas-tugas sebagai fungsi kontrol yang diharapkan publik.
Kata dia, sudah saatnya KPK, melalui seluruh perangkatnya menyadari bahwa sistem pengelolaannya ada kelemahan.
[yls]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: