Dia yakin rumah sakit yang berdiri di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah itu bisa membantu menjaga kesehatan dan mengobati ribuan santri kami. Termasuk masyarakat Tegalrejo dan sekitaran Magelang.
"Radang, diare atau sakit kulit umum dirasakan para santri. Kehadiran RS Syubbanul Wathon yang lokasinya terjangkau dari asrama santri tentu sangat membantu," ungkap pria yang akab disapa Gus Yusuf itu kepada wartawan, Selasa (22/1).
Apalagi, sambungnya, RS tipe C ini memiliki delapan fasilitas layanan, seperti Instansi Gawat Darurat, Rawat Jalan/Poliklinik, Rawat Inap, Laboratorium, Farmasi/Apotek, Radiologi, Rehabilitasi Medis, dan Hemodialisa.
Sementara itu, Direktur RSU Syubbanul Wathon, Wahyuni Dian Purwati mengaku tengah berupaya menjalin kerja sama dengan BPJS untuk memberi pelayanan ke warga.
"Tentu kami harus menyediakan layanan BPJS secepat mungkin. Salah satunya adalah pengadaan akreditasi sebagai salah satu syarat BPJS selain itu, pihak kami juga meningkatkan pelatihan bagi perawat agar semakin tanggap dalam melayani kesehatan masyarakat," sebut Wahyuni.
RS yang diresmikan pada akhir pekan lalu itu dibangun di atas lahan seluas 4.800 meter persegi dengan total luas bangunan 6.000 meter persegi.
Rumah sakit terdiri dari tiga lantai dan memiliki 180 bed, 40 dokter ahli, dan dokter umum, serta sejumlah perawat bersertifikat.
Rumah sakit ini merupakan bentuk kerjasama PBNU melalui Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo dengan pihak Lippo Group melalui Siloam Hospitals Group.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: