Kepala Pushidrosal, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoto mengungkapkan bahwa pencarian secara lebih intens dilakukan saat ping CVR tersisa 15 hari.
Pada tujuh hari pertama, tim sudah menemukan titik keberadaan CVR. Namun tim gagal mengangkat CVR karena cuaca yang buruk.
“Di luar dugaan musim hujan sudah mulai tiba, cuaca juga sudah kurang bersahabat. Visibility (ketampakan) juga sangat rendah, ditambah lagi dengan adanya kendala teknis," ungkapnya di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1).
Di tahap selanjutnya, titik CVR dilokalisasi hingga menjadi 5 kali 5 meter. Saat itu, ping CVR sudah tidak terdeteksi.
Dengan bantuan peralatan yang ada di KRI Spica-934, tim mendapat gambaran kondisi bawah laut. Kemudian dari pencitraan bawah laut, tim mengidentifikasi keberadaan CVR.
“Kita scene, kemudian kita pakai profiling untuk mengetahui lapisan-lapisan bawah dasar laut," tuturnya.
"Sehingga dari situ kita tahu situasi yang sesungguhnya. Sebelumnya memang KNKT sudah melokalisir kurang lebih 5 x 5 di situlah kemungkinan adanya CVR," lanjut Harjo.
Titik penemuan CVR ini berada pada koordinat 05.48.46,503 S - 107.07.36,728 T di perairan Tanjung Karawang.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: