Namun demikian, Ketua Tim DVI Lisda Cancer belum bisa memastikan proses identifikasi berlangsung cepat. Sebab, pihaknya harus memastikan potongan tulang itu masih terdapat kandungan DNA.
“Kita lihat dulu kaya gimana, nanti cari bagiannya apakah masih bisa diambil dari DNA-nya. Apakah hasilnya kosong atau masihkan dapat profil, kita tidak bisa lihat dengan kasat mata," ungkapnya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/1).
Identifikasi sangat bergantung pada kondisi tulang yang ditemukan. Lisda tidak menampik bahwa beberapa penelitian memang berhasil mengidentifikasi tulang yang berusia ratusan tahun dengan cepat.
Namun demikian, ada juga tulang yang sudah tidak memiliki sel DNA ataupun intisari, sehingga sulit diidentifikasi. Di antaranya, tulang yang kondisinya sudah pecah dan sel yang terkandung rusak.
"Tergantung kondisi tulang, kondisi lingkungan, bisa juga misalnya terbakar hangus, bisa juga lainnya," tuturnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.