Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mgr. Ignatius Suharyo: Sampah Plastik Makin Mencemari Alam Kita

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 06 Januari 2019, 13:29 WIB
Mgr. Ignatius Suharyo: Sampah Plastik Makin Mencemari Alam Kita
Mgr. Ignatius Suharyo/Net
rmol news logo Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) prihatin kondisi sampah plastik di Indonesia.

Lebih memprihatinkan lagi Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik kedua di dunia.

"Bulan yang lalu beredar berita dan gambar seekor ikan paus terdampar di salah satu pulau di bagian timur Indonesia dalam kondisi membusuk. Yang mengenaskan adalah hampir enam kilogram sampah plastik ditemukan di dalam perut ikan paus tersebut," ulas Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Mgr. Ignatius Suharyo dalam pesan Surat Gembala Tahun Berhikmat 2019 bertajuk “Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat” yang dirilis kaj.or.id.

Surat Gembala itu dikirimkan untuk semua paroki dan stasi Gereja Katolik di KAJ dan disampaikan kepada umat sebagai pengganti khotbah, pada Perayaan Ekaristi Hari Raya Penampakan Tuhan, Sabtu (5/1)/Minggu (6/1).

Ikan paus dimaksud yakni jenis sperma memiliki panjang 9,5 meter. Paus tersebut ditemukan membusuk dan terdampar di perairan Desa Kapota, Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 19 November 2018. Di dalam tubuh hewan mamalia itu terdapat sampah plastik seberat 5,9 kilogram.  

"Sampah plastik saat ini sudah menjadi masalah global yang perlu kita sikapi dengan sungguh-sungguh. Sampah plastik yang sudah mengurai menjadi butiran-butiran kecil, makin mencemari alam kita," kata Mgr. Ignatius Suharyo.

Lebih lanjut Uskup KAJ mengatakan, menurut penelitian, butiran-butiran plastik yang sangat kecil sudah ditemukan dalam tubuh manusia. Butiran-butiran itu masuk melalui air minum, makanan laut dan garam yang dimakan.

"Kita prihatin karena negara kita menjadi penyumbang sampah plastik kedua di dunia, dengan jumlah 64 juta ton setiap tahun, 3,2 juta ton di antaranya masuk ke laut. Kita bertanya, pesan apa yang mau disampaikan Tuhan kepada kita lewat data seperti ini?" ujar Uskup KAJ.

"Salah satu jawaban yang pasti adalah bahwa kita dipanggil untuk menjadi pribadi-pribadi yang semakin berhikmat-bijaksana, juga dalam segala kekayaan maknanya," imbuhnya.

Mgr. Ignatius Suharyo pun mengutip Lumen Gentiu atau Konstitusi Dogmatis tentang Gereja paragrap 40.

"Bagi semua jelaslah bahwa semua orang kristiani, bagaimana pun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan kasih. Dengan kesucian itu, juga dalam masyarakat di dunia ini, cara hidup menjadi lebih manusiawi..."

Sebelumnya juga diingatkan pada Lumen Gentium 11, "…Semua orang beriman, dalam keadaan dan status mana pun juga, dipanggil oleh Tuhan untuk menuju kesucian yang sempurna seperti Bapa sendiri sempurna, masing-masing melalui jalannya sendiri."

Menurut Uskup, Paus Fransiskus telah memberikan contoh yang amat konkret dan sehari-hari untuk menanggapi panggilan Tuhan agar menjadi semakin sempurna dalam kesucian.

"Kita diajak untuk sungguh menyadari panggilan kita untuk bertumbuh dalam kasih dan kesucian serta menemukan jalannya dalam setiap pilihan dan keputusan yang kita ambil. Bukan memilih sekedar yang mudah dan menyenangkan, melainkan yang baik dan benar," terangnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA