Aksi digelar mulai pukul 15.47 WIB. Mereka membawa tiga spanduk yang masing-masing bertulis, “Pak Jokowi Di Sana Masih Ada 64 Jasad Menunggu Dievakuasi, “Pengabaian Keselamatan Demi Mengeruk Keuntungan PT. Lion Air Berubah Tragedi Kemanusiaan, dan “Menuntut Pemerintah Untuk Memberi Perhatian Terhadap Penanganan Kasus Lion Air JT 610â€.
Inchy Ayorbaba berorasi mewakili para keluarga korban. Dia menyampaikan kekecewaan atas pemberhentian pencarian korban PK-LQP, dengan harapan Presiden Joko Widodo mendengar.
Dia mengungkit pernyataan Jokowi di dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok pada tanggal 2 November 2018. Dalam pidato itu, Jokowi menyebut bahwa ada 125 korban yang telah berhasil diidentifikasi.
“Tapi hingga hari penutupan pencarian korban pada tanggal 10 November 2018 masih terdapat 64 (enam puluh empat) korban yang belum ditemukan dan teridentifikasi,†jelasnya.
Para korban, sambung Inchy, juga menyayangkan sikap Lion Air yang telah berjanji akan membiayai pencarian korban.
“Pada tanggal 23 November 2018 pihak Lion Air telah berjanji kepada kami akan melakukan dan membiayai pencarian lanjutan tahap ke-2. Namun demikian hingga hari ini, janji tersebut belum juga terealisasi," sesalnya.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: