Di hadapan jutaan peserta Reuni Akbar Mujahid 212 yang hadir di Lapangan Monas, Jakarta Minggu (2/12), Rizieq mengingatkan kondisi ekonomi hari ini yang cenderung kapitalistik dan neolib hingga terjadi kesenjangan sosial.
"Kondisi buruk dan situasi gawat darurat harus distop dan mari kita bahu-membahu, wajib melakukan perubahan ke arah yang lebih baik," kata Rizieq via sambungan telepon jarak jauh.
Rizieq pun mengajak peserta Reuni 212 berjuang bersama-sama di Pilpres dan Pileg 2019 untuk perubahan Indonesia ke arah lebih baik.
"Kita wajib berjuang bersama untuk perubahan," tegas Rizieq.
Rizieq sebelumnya menyerukan agar peserta Reuni 212 memilih calon presiden yang direkomendasikan Ijtima Ulama GNPF.
Adapun calon presiden dan calon wakil presiden rekomendasi Ijtima Ulama GNPF adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Selain itu, Rizieq juga menyerukan agar umat Islam memilih calon legislator hanya dari partai koalisi keumatan. Namun ia menegaskan, pernyataannya tersebut bukan kampanye atau pun propaganda politik.
"Inilah amanat perjuangan. Gaungkan ke seluruh pelosok rakyat Indonesia," seru Rizieq.
"Menurut hemat saya, perubahan dalam waktu dekat yang ada di depan mata kita tidak lain dan tidak bukan adalah 2019 ganti presiden. Semuanya 2019 ganti presiden," imbuh Rizieq.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 memperdengarkan suara Imam Besar Front Pemuda Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab melalui pengeras suara. 
.jpeg)