Seperti dilansir
RMOL Sumut, Rabu (28/11), berdasarkan data yang diperoleh, dana untuk renovasi rumah dinas tersebut nilainya mencapai Rp 800 juta.
Menurut seorang sumber, renovasi itu sebenarnya tidak perlu, mengingat sebelumnya rumah dinas itu telah direnovasi saat jabatan Dirut dipegang almarhum Erwin Nasution. Renovasi kala itu menghabiskan biaya Rp 1,8 miliar.
“Ironisnya dana renovasi Rp 800 juta ini tidak ditampung dalam RKAP 2018 sehingga meskipun pekerjaan renovasi sudah lama selesai tapi belum dibayar hingga sekarang," sebut sumber yang identitasnya tidak disebutkan
RMOL Sumut.
Lebih detail lagi, rincian dana yang dikeluarkan untuk renovasi tersebut yakni pengerjaan interior kamar mandi, sanitasi dan kusen rumah tertanggal 4 September 2018 senilai Rp 91 juta. Kemudian pekerjaan renovasi interior rumah dinas sebesar Rp 120,9 juta.
Dana lainnya yang dikeluarkan adalah pengadaan perabot rumah. Dimana dari anggaran sebesar Rp 400 juta tersisa tinggal Rp 875 ribu saja.
Pengeluaran lain juga muncul untuk pengadaan perabot senilai Rp 92 juta dan pengadaan 7 buah AC senilai Rp 93,4 juta.
Bukan itu saja. Ada pula permintaan pembelian lain yang dalam pembukuan tercatat dilakukan per tanggal 4 September 2018 dengan nilai Rp 162,4 juta, kemudian belanja senilai Rp 102 juta, belanja senilai Rp 168,2 juta dan terakhir belanja senilai Rp 162,1 juta.
“Untuk keempat pengerjaan tersebut bernilai kontrak Rp 594,9 juta, dan ini juga diduga tidak tertampung pada RKAP tahun 2018," sebut sumber
RMOL Sumut itu.
Ia menilai, kondisi yang terjadi saat ini bertentangan dengan semboyan di lingkungan BUMN Perkebunan yakni “Jujur, Tulus, Ikhlasâ€. Faktanya, kesenjangan yang sangat tinggi masih terlihat pada perusahaan berstatus BUMN tersebut.
Ironisnya, hal ini dilakukan disaat harga CPO yang terjun bebas. Sumber itu mengindikasikan permintaan-permintaan ini terkesan hanya untuk kesenangan personal dari pejabat yang bersangkutan.
Terkait persoalan ini
RMOL Sumut telah mencoba melakukan konfirmasi ke Humas PTPN IV, Syahrul Siregar, tapi hingga berita itu ditulis, belum ada tanggapan. Pertanyaan yang dikirim ke nomor selulernya tidak mendapat jawaban.
[yls]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: