Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudah 15 Negara Belajar Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 15 November 2018, 00:37 WIB
Sudah 15 Negara Belajar Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia
Foto/Net
rmol news logo Nigeria dan 14 negara memberi apresiasi atas keberhasilan Indonesia menjalankan Program Keluarga Harapan (PKH) atau Conditional Cash Transfer (CCT) sebagai penanggulangan kemiskinan. Mereka tertarik untuk mempelajari PKH.  

Untuk mengetahui lebih jauh tentang penerapan PKH, sebanyak 20 delegasi pemerintah Nigeria menyambangi Kantor Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu (14/11).

Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu mengatakan, selain bersilaturahmi, kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait CCT di negaranya maupun di Indonesia.

"Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan," katanya.

Menurut Adam, sebagai negara yang baru menerapkan CCT, Nigeria harus banyak belajar dari berbagai negara yang telah sukses menjalankannya. Seperti Indonesia yang telah menerapkan program itu sejak 2007. Nigeria sendiri baru menjalankan CCT selama dua tahun.

"Usia CCT kami baru dua tahun. Untuk itu, pemerintah kami mengimkan sejumlah tim ke negara-nagara yang telah mempunyai pengalaman menerapkan CCT seperti Indonesia," jelasnya.

Adam mengatakan, sejumlah negara yang telah menerapkan CTT seperti Indonesia, Brasil, dan Kenya masing-masing mempunyai kelebihan dalam menjalakan program pengentasan kemiskinan tersebut.

"Indonesia sebagai negara besar mempunyai infrastruktur CCT yang sangat bagus dan sistem yang baik," katanya.

Adam mengakui bahwa penerapan PKH sangat sukses dan punya banyak kelebihan seperti adanya tim yang sangat kuat dalam menjalankan program. Program tersebut juga mendapat dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah Indonesia.

"Kita akan memperbaiki kekurangan penerapan CCT setelah belajar dari Indonesia dan sejumlah negara. Kelebihan yang dipunyai Indonesia akan coba dikolaborasi dengan penerapan CCT mengingat adanya perbedaan sistem," paparnya.

Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Nur Pujianto mengaku senang mendapatkan kunjungan delegasi Nigeria. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai penjelasan kepada mereka mengenai penerapan PKH di Indonesia.

Dia mencontohkan, salah satu keberhasilan PKH adalah dengan adanya kontrol dan bimbingan ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan pendamping PKH dan Peksos Supervisor.

"Dalam melakukan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Sosial," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nur Pujianto menjelaskan bagaimana PKH berkerja dan capaiannya dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia seperti pencairan dana PKH tahap tiga yang sudah mencapai 99,6 persen.

"Komitmen kami sangat kuat untuk mengentaskan kemiskinan. Hal itu mendorong pemerintah meningkatkan anggaran PKH pada tahun depan," imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 14 negara telah melakukan studi keberhasilan PKH di Indonesia, antara lain Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan, dan Azerbaijan. Pemerintah sendiri mencatat saat ini angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,82 persen. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA