"Kita sekali lagi dari itu kami akan melaksanakan proses identifikasi itu paling mungkin melalui metode DNA. Kenapa? Sidik jari nggak ada," terang Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Brigjen Pol dr Arthur Tampi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).
Arthur menjelaskan bahwa proses identifikasi primer ini terdiri dari tiga jenis yaitu sidik jari, rekam gigi dan DNA.
"Gigi tidak kita temukan, sidik jari belum kita temukan. Maka yang paling mungkin DNA," tambahnya.
Sementara itu hasil tes DNA hingga terbentuk satu profil diperlukan waktu selama empat hari 24 jam penuh.
"Kami mengharapkan kelurga datang kalau dia ibu dan bapaknya anaknya harus datang atau orang tua. Kalau yang korban ibunya maka anaknya atau orang tua yang datang kesini. Kalau anak yang jadi korban orang tua yang datang ke sini bapak sama ibu termasuk adiknya juga bisa atau kakaknya. Yang ada hubungan darah," urainya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: