Video detik-detik pembongkaran tersebut jadi viral di media sosial. Pasalnya, bangunan dibongkar saat sekira 90 murid yang mayoritas masih berusia 3-6 tahun masih melakukan proses belajar-mengajar.
"Saya kira ini sangat keterlaluan dan tidak memiliki nurani. Kita melihat video murid PAUD di Jakarta mengangkat bangku dari dalam sekolah karena akan dibongkar oleh aparat pemda. Kok bisa di era Anies hal ini terjadi, tentu ini akan menganggu citra gubernur," ujar sekretaris Komisi A DPRD DKI, Syarief, Rabu (17/10).
Reaksi keras politisi Gerindra itu bukan tanpa sebab, penggusuran langsung dilakukan saat anak-anak melakukan proses belajar mengajar. Ia pun menduga bahwa penggusuran dilakukan karena ada kepentingan kontraktor yang mengejar proyek saluran dan pedestrian.
"Kalau ditunda sehari dua hari apa nggak bisa. Saya nggak habis pikir, kenapa harus dibongkar saat anak-anak belajar. Memang, camat punya aparat sehingga bisa dilakukan kapan saja pembongkaran itu. Tapi kenapa tidak pakai nurani, kan ini bisa ditunda sampai situasi kondusif. Jangan-jangan ini ada kepentingan kontraktor. Kalau tidak salah, yang mengerjakan proyek itu adalah Jaya Konstruksi dan Duta Persada Indah," ungkapnya.
Syarief yang merasa penasaran dengan kejadian itu mendatangi kantor Kecamatan Taman Sari. Camat Tamansari, Firmanudin mengaku yang dilakukanya tugas yang harus diemban. Sebab, adanya penggusuran itu harus dilakukan karena adanya desakan pimpinan yakni Kasudin Bina Marga Jakarta Barat.
"Saya tidak memiliki niatan untuk membongkar paksa, atau PJN memiliki kepentingan pribadi untuk percepatan pembongkaran PAUD tersebut. Kami pun sudah memberikan peringatan pada ketua RW setempat agar segera melakukan pembenahan karena jalan tersebut masuk dalam program memperindah akses jalan," ujar Firmanudin.
[rry]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: