Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Awas, Jambret Incar Pelajar di Diponegoro Ungaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Selasa, 09 Oktober 2018, 14:25 WIB
Awas, Jambret Incar Pelajar di Diponegoro Ungaran
korban jambret/RMOLJateng
rmol news logo . Masyarakat di kawasan Jalan Diponegoro Ungaran resah dengan maraknya peristiwa penjambretan yang mentargetkan anak-anak dibawah umur sebagai sasarannya. Dalam beberapa waktu belakangan sudah lima siswa SD dan SMP yang menjadi korbannya.

Seperti dilansir Kantor Berita RMOLJateng, peristiwa terbaru terjadi pada Senin (8/10) sore kemarin. Korban bernama Eka Setiawan (14) siswa kelas 9 SMP 1 Bawen  dijambret saat berjalan di sekitaran Rumah Makan Mang Engking, Genuk, Ungaran.

Saat itu, Eka bersama Annisa teman satu kelasnya baru pulang sekolah. Keduanya kemudian mereka didatangi oleh seseorang laki-laki berbadan tinggi, besar, berjaket hitam dan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna hitam.

“Tiba-tiba mendatangi kami, minta tolong untuk memfotokan knalpot yang dia bawa," ujar Eka saat ditemui di Genuk, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Eka kemudian memenuhi permintaan pria yang  tidak dikenalnya itu tanpa curiga.

"Orang itu kemudian minta kita berhenti di depan gapura Jalan Mawar II," ungkap bocah berbadan kurus tinggi ini.

Sampai dilokasi yang berjarak 30 meter dari mereka ketemu, pria ini meminjam handphone Xiomi 5 milik Eka dengan alasan ingin menuliskan nomor telponnya.

"Bukannya untuk menulis nomor telpon atau foto knalpotnya, tapi malah dibawa lari. Saya langsung teriak jambret," ungkap Eka.

Informasi yang dihimpun, kejadian serupa sudah beberapa kali di sekitar Genuk. Korbannya adalah anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Ada tetangga kami anak sekolah yang menjadi korban dua kali, yang diambil juga handphone. Kalau kami hitung sudah lima kali kejadian," ujar Prapto (60) warga Jalan Mawar II, Genuk, Ungaran.

Prapto menyadari kalau lingkungannya saat jam kerja sepi. Kebanyakan orang tua dan anak-anak, sementara pemuda seluruhnya kerja dan sekolah.

"Warga sadar memang seringnya terjadi kejahatan disini, tapi kami belum bisa banyak berbuat untuk menjaga keamanan," pungkasnya. [yls]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA