Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala menjelaskan untuk kegiatan Pesparani I, panitia penyelenggara mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dan daerah masing-masing sebesar Rp 20 Miliar.
"Hingga saat ini, bantuan tersebut belum diterima," kata Adrianus kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/9) malam.
Adrianus menambahkan pesta paduan suara umat Katholik yang terbagi dalam 12 kegiatan lomba ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Oktobet 2018.
"Peserta diikuti 8500 peserta dari 34 propinsi," ujarnya.
Sementara itu menurut Ketua KWI Mgr I. Suharyo, Pesparani merupakan ajang pertemuan umat Katolik secara nsional yang mencerminkan Gereja Katholik di Indonesia diwarnai keterlibatan kaum awam didalamnya. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kualitas hidup antara agama di Indonesia, karena kepanitian terdiri dari umat berbagai agama.
"Saya merasa ini adalah kekhasan di Indonesia. Saya tidak pernah melihat panitia di Vatican dan di negara Eropa yang panitianya lintas agama," ujar Mgr. Suharyo.
Ditambahkan Ketua KWI itu, Pesparani tidak akan terjadi apabila tidak ada dukungan dari pemerintah. Khususnya Dirjen bimas Katholik dan lembaga gereja.
"Saya sangat senang ketika istilah yang dipakai bukan perlombaan tapi pesta. Karena itu adalah ungkapan khas dari iman, merayakan iman kita lewat pesta paduan suara. Dan melihat orang lain sebagai saudara," ujar Mgr. Suharyo.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.