Menurut Ruben, hal ini bukan hoax dan perlu diluruskan. Atas dasar itu, bersama Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC), pihaknya melakukan konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/9).
"Supaya tidak dikatakan hoax, apalagi ini tahun politik kami menghindari itu makannya kami perlu luruskan. Ini sebenarnya niat baik kami," kata Ruben.
Pihaknya berharap DPR mau mendengarkan tuntutannya sebagai masyarakat. Pasalnya dana untuk membangun Papua berasal dari sumbangan donatur dan Kerajaan Nusantara.
"Kami harap kepada pihak dewan bisa merespon apa yang kami bawa sebagai aspirasi ini," imbuhnya.
Sejak 2016, pihaknya sudah menuntut pemblokiran sepihak itu. Dia merasa sebagai warga negara, upayanya akan mendapat perlindungan dari wakil rakyat.
"Maka kami datang ke sini untuk mencari jalan keluar," tandasnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: