Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

TKI Korsel Pukau Jokowi Dengan Sendratari Sri Tanjung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 12 September 2018, 21:58 WIB
TKI Korsel Pukau Jokowi Dengan Sendratari Sri Tanjung
Sendra Tari Sri Tanjung/KBRI Seoul
rmol news logo Sendra Tari soal legenda asal muasal Banyuwangi bertajuk Sri Tanjung sukses memukau Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraan di Korea Selatan, Senin lalu (10/9).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bukan hanya karena faktor keindahan, pagelaran yang memadukan gamelan, tari dan dialog dalam satu cerita utuh itu ternyata digagas dan ditampilkan bukan oleh seniman kawakan ibu kota namun oleh para TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Tanpa canggung, para pahlawan devisa terlihat piawai menari Jawa yang terkenal sulit dan bermain gamelan dengan lincah.

Sendra Tari yang mengusung legenda yang mendasari penamaan Blambangan menjadi Banyuwangi itu dibawakan secara apik oleh 30 WNI yang sebagian besar merupakan PMI yang tergabung dalam berbagai kelompok masyarakat lintas paguyuban di Korsel.

Tepuk tangan dan decak kagum kerap terungkap dari mimik Jokowi yang menikmati sajian tersebut dengan penuh antusias.

"Kami sengaja mempersembahkan Sendra Tari ini untuk Bapak Presiden Jokowi. Sejak saya mendengar bahwa bapak presiden akan ke Korsel saya dan teman-teman sesama TKI berfikir apa yang bisa kami persembahkan. Setelah berdiskusi dengan teman teman, kami memutuskan membuat Sendra Tari Sri Tanjung," jelas Dimas, PMI yang menjadi sutradara pagelaran.

Sendra Tari Sri Tanjung dipersiapkan selama empat bulan penuh. Namun latihan hanya dapat dilakukan  sekali sepekan, tepatnya di hari Sabtu seusai bekerja. Latihan pun hanya bisa dilakukan di KBRI Seoul yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Kota Ansan tempat sebagian besar PMI bermukim. Hal itu karena gamelan dan tempat latihan hanya tersedia di KBRI.

Seringkali latihan baru bisa dilakukan di atas jam sembilan malam setelah semua peserta berkumpul dan hilang letih usai bekerja di pabrik. Tak jarang mereka harus latihan hingga larut atau bahkan dini hari.

"Yang paling memakan waktu adalah penggarapan gamelannya. Sebelum komposisi musiknya benar-benar  matang tidak bisa dibuat koreografi tarinya," ungkap Sugiarto, pengajar gamelan KBRI Seoul yang turut membidani Sendra Tari.

Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi tak kurang mengungkapkan rasa bangganya terhadap karya WNI tersebut.

"Ini adalah bukti bahwa di manapun masyarakat Indonesia berada mereka akan tetap menjunjung tinggi budayanya," ungkapnya.

Selain menjadi wadah para PMI di Korsel untuk berkreasi, kegiatan budaya itu merupakan salah satu realisasi dari Special Strategic Partnership antara Indonesia dan Korsel. Terutama dalam hal promosi dan pertukaran budaya.

Kisah Sri Tanjung sendiri menggambarkan kesetiaan seorang istri kepada Sido Pakso suaminya dan kesetiaan Sido Pakso kepada negaranya. Namun, karena hasutan dan perintah Raja Sindurejo Prabu Sulakrama, Sida Pakso menjadi hilang kesadaran dan buta terhadap realitas kehidupan.

Pesan yang ingin diangkat dari cerita itu adalah perjuangan dan kesetiaan.

Dari sekitar 38 ribu WBI di Korsel, terdapat 31 paguyuban kedaerahan. Selain itu, para PMI juga membentuk berbagai komunitas seni dan budaya seperti kelompok musik hadrah, pencak silat, reog, jaranan, campur sari, grup band rock, grup dangdut, dan kelompok tari.

Bersama KBRI Seoul, berbagai kelompok tersebut aktif melakukan pertunjukan untuk mempromosikan seni, budaya dan pariwisata Indonesia di Korsel untuk menumbuhkan pemahaman kepada masyarakat setempat mengenai keragaman dan keunikan budaya Indonesia. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA