Kepala Desa Salut Hartono menuturkan, gempa bumi membuat kerusakan parah seluruh mata air yang ada.
"Ada empat ribu jiwa lebih dari sembilan dusun di desa kami hingga kini sulit mendapat air bersih," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (8/9).
Hartono mengatakan, hingga kini air bersih yang diperoleh warga hanya berharap bantuan dari truk tangki.
"Dari Palang Merah Indonesia dan TNI yang selama ini bantu warga untuk air bersih," katanya.
Karena tidak bisa selamanya mengandalkan bantuan instan maka warga urunan biaya untuk perbaikan saluran air yang rusak.
"Pemerintah hingga kini belum turunkan tim untuk perbaiki saluran air yang rusak. Makanya kami sendiri yang turun tangan dengan dana dan peralatan seadanya," terang Hartono.
Untuk itu, diharapkan pemerintah segera melakukan perbaiki saluran air yang rusak. Sebab, terdapat beberapa peralatan dengan harga cukup mahal dan tidak terjangkau warga.
Sementara itu, Irvan Ramli dari Relawan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mendampingi warga berharap pemerintah pusat lebih keras lagi bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi korban gempa Lombok. Sampai saat ini, menurutnya, masih minim perhatian pemerintah untuk sarana prasarana sosial masyarakat pasca bencana.
"Fasilitas air bersih dan sanitasi, rumah hunian sementara dan fasilitas umum seperti balai desa sementara. Juga masjid, sekolah sangat dibutuhkan," imbuh Irvan.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.