Tiga Mahasiswa Palembang Catat Sejarah Di Elbrus

Mereka menjadi mahasiswa Sumatera Selatan pertama dalam sejarah yang menginjakkan kaki di puncak tertinggi Eropa itu.

"Ini pengalaman yang luar biasa. Kami mahasiswa Sumatera Selatan pertama yang mendaki Elbrus," ujar Faldi diamini kedua temannya.

Redaksi bertemu ketiganya di lobi hotel Zhan Tam Al di Terskol, Kabardino-Balkariya, Rabu petang (15/8) waktu setempat. Saat itu mereka tengah menerima sertifikat pendakian dari Alp Industri yang mendampingi mereka.

Mereka tiba di Terskol hari Kamis pekan lalu (9/8). Setelah melakukan aklimatisasi, ketiganya mulai mendaki di hari Senin (13/8).

Dari Barrel Huts di ketinggian 3.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) perjalanan dilanjutkan ke Pastukhov Rocks di ketinggian 4.500 mdpl.

"Summit attack kami lakukan kemarin dinihari (Selasa, 14/8) sekitar jam 03.00," cerita Riza.

Setelah enam jam bertarung dengan jalur pendakian diselimuti salju abadi dan suhu udara hingga minus 11 Celcius, akhirnya satu persatu mereka tiba di puncak selatan Elbrus di ketinggian 5.621 mdpl. Riza lebih dahulu tiba, diikuti Faldi dan Riki, dengan jarak waktu di antara mereka sekitar 10 menit.

Selain suhu udara yang sangat dingin, perubahan cuaca yang begitu cepat ikut mengganggu perjalanan mereka. Ketiganya pun sempat mengalami mountain sickness setelah melewati Pastukhov Rocks di ketinggian di sekitar 5.100 mdpl.

"Kepala pusing, mual dan penglihatan berbayang," Riza menceritakan perasaannya ketika terserang penyakit di ketinggian itu.

"Sempat mau berhenti, tapi semangat lebih kuat. Kami ingat dukungan keluarga dan kawan-kawan di Palembang," sambung Riki.

Faldi, Riza dan Riki akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Sebelum itu, mereka akan mengikuti upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di KBRI Moskow.

Bagi mereka, ini adalah Agustusan yang tidak biasa. Selain karena mereka rayakan di Moskow, juga karena mereka baru saja mencatat keberhasilan menaklukkan salah salah satu puncak dunia. [rus]