Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sambut Bonus Demografi, PP KAMMI Launching Gerakan Jayanesia 2045

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 21 Mei 2018, 02:48 WIB
rmol news logo Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) meluncurkan gerakan nasional Jayakan Indonesia 2045 (Jayanesia 2045), di Acara Hari Bebas Berkendara, Minggu (20/5).

Ketua Umum PP KAMMI Irfan Ahmad Fauzi menjelaskan tantangan bonus demografi Indonesia di masa datang menjadi alasan digagasnya gerakan tersebut.

Menurutnya peluang Indonesia untuk menjadi negara besar terbuka lebar jika bonus demografi bisa disikapi dengan tepat. Sebaliknya jika bonus demografi disikapi dengan salah sasaran tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi negara gagal.

Irfan menjelaskan jika dibandingkan negara ASEAN lainnya kualitas SDM Indonesia masih tertinggal. Indonesia menempati peringkat 65 dari 130 negara terkait Global Human Capital versi World Economic Forum (WEF) tahun 2017. Sementara Singapura diposisi 11, Malaysia diurutan 33, Thailand diurutan 40, dan Filipina diperingkat 50.

Begitu juga dengan Human Development Index (HDI) 2016 dari UNDP, Indonesia berada di peringkat 113 dari 188 negara. Peringkat tersebut masih dibawah peringkat negara ASEAN lainnya yang berada dibawah angka 100.

Untuk itu jugalah sambung Irfan KAMMI sebagai organisasi mahasiswa siap  berperan serta menjawab tantangan tersebut.

"KAMMI siap mencetak SDM unggul agar dapat berperan aktif paska kampus, puncaknya tahun 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka," ujarnya di sela acara.

Irfan menambahkan untuk mensosialisasikan gerakan Jayanesia 2045 pihaknya akan melakukan roadshow di berbagai kota di Indonesia dengan tujuan mengajak mahasiswa dan pemuda bergabung di gerakan ini.

"Mereka yang bergabung akan diberikan fasilitas pengembangan dan peningkatan kapasitas diri sesuai dengan minat dan bakat. Bentuknya bisa soft skill maupun hard skill," jelasnya.

Melalui gerakan ini Irfan berharap KAMMI dapat  turut serta untuk mempersiapkan SDM unggul. Pasca ditempa, para mahasiswa yang bergabung siap dilepas dan bertugas menjayakan Indonesia di tahun 2045. Bonus demografi wajib dibarengi dengan kwalitas SDM yang unggul.

"Usia produktif mesti dibarengi dengan kapasitas dan keterampilan. Supaya potensi penduduk usia produktif  dapat dikerahkan untuk membangun negara," ujarnya. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA