Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tim Inteldak Bea Cukai Kudus Gagalkan Penyelundupan Rokok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 17 Mei 2018, 02:36 WIB
Tim Inteldak Bea Cukai Kudus Gagalkan Penyelundupan Rokok
Foto/RMOLJateng
rmol news logo Beragam cara dilakukan produsen rokok ilegal untuk mengelabui petugas Bea Cukai.

Salah satunya dengan menutupi rokok bodong itu dengan produk mebel saat proses distribusi ke tempat tujuan.

Kasus ini berhasil diungkap jajaran tim Intelijen dan Penindakan (Inteldak) KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus. Kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara hingga ratusan juta ini masih dikembangkan oleh petugas Bea Cukai.

Kasi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus Dwi Prasetyo Rini mengatakan pengungkapan kasus ini berkat informasi dari masyarakat. Berbekal informasi itu, Tim Inteldak melakukan pemantauan di sejumlah ruas jalan penghubung antar kota atau kabupaten. Seperti Jalan Raya Jepara-Semarang dan Jepara-Pati.

Upaya petugas Bea Cukai tak sia-sia. Sebuah truk dengan kabin warna kuning melintas di jalur Kudus-Semarang. Petugas langsung menghentikan armada tersebut dan melakukan penggeledahan. Ternyata di dalam bak truk yang bagian luar ditutupi dengan muatan produk mebel asal Jepara itu terdapat hampir satu juta batang rokok yang dilekati pita cukai palsu.

"Ini upaya untuk mengelabui kami. Namun petugas bea cukai sigap sehingga distribusi rokok bodong dari  Jepara ini bisa digagalkan," kata Dwi Prasetyo Rini, Rabu (16/5).

Seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, barang bukti yang disita petugas sebanyak 928.000 batang rokok bodong jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM). Nilai rokok bodong itu diperkirakan sebesar Rp663,5 juta. Sedang potensi kerugian negara akibat praktek ilegal ini sekitar Rp343,3 juta.

Untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut, kata Rini, sopir kendaraan yang berinisial S (42) dan kernetnya S (51 tahun) dibawa ke Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus. Petugas bea cukai juga mengejar produsen maupun distributor rokok bodong ini.

"Masih kita kembangkan. Termasuk apakah ada keterkaitan dengan tangkapan kami sebelumnya," tandasnya. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA