Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dedi Mulyadi Sukses Dongkrak Elektabilitas Demiz

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 16 April 2018, 00:23 WIB
Dedi Mulyadi Sukses Dongkrak Elektabilitas Demiz
Dua DM/Net
rmol news logo Elektabilitas pasangan Dua DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) berhasil menyalip pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) di Pilkada Jawa Barat 2018.

Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang preferensi pemilih dalam Pilkada Jawa Barat, Dua DM memiliki elektabilitas sebesar 43,2 persen. Sementara pasangan Rindu hanya 39,3 persen.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah menyebut secara personal elektabilitas Ridwan Kamil (RK) masih di atas  Deddy Mizwar (Demiz). RK memiliki elektabilitas 40, 8 persen, sementara Demiz 38,9 persen.

"Jadi ada faktor peranan calon wakil gubernur yang bisa menyumbang kenaikan, dan bisa juga menyumbang penurunan. Dalam konteks pasangan Dua DM, terlihat sekali peranan Dedi Mulyadi (Demul) sebagai wakil yang mendongkrak Deddy Mizwar (Demiz)," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (15/4).

Toto menjelaskan bahwa elektabilitas Demiz bisa terdongkrak hingga 43,2 persen setelah berpasangan dengan Dedi Mulyadi (Demul). Kata Toto, Demul merupakan calon wakil gubernur dengan elektabilitas terbaik.

"Dia memiliki tingkat keterpilihan sebesar 38,0 persen. Sementara Uu Ruzhanul Ulum  sebesar 16,8 persen, Syaikhu 18,9 persen dan Anton Charliyan 3,6 persen," jelasnya.

Bagi Ridwan Kamil (Emil), sambungnya, elektabilitas yang dimiliki Uu gagal memberikan tambahan. RK yang unggul secara personal, justru mengalami penurunan saat dipasangkan dengan Uu. Meskipun, Toto tak menampik ada faktor-faktor lain yang ikut menyumbang penurunan tersebut.

"Yang pasti, jika tidak ada pergerakan yang luar biasa dari pasangan Rindu, bukan mustahil ini akan menjadi sinyal lampu kuning yang bisa menyeretnya pelan-pelan kalah dalam pertarungan. Apalagi jika merujuk pada trend yang terus menurun. Tak mudah kandidat yang punya tren turun untuk rebound," tukasnya.

Adapun pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) memiliki elektabilitas 8,2 persen, sementara Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah) memiliki elektabilitas 4,1 persen.

Survei  dilakukan pada 21 hingga 29 Maret 2018 dengan menggunakan metode standard multi stage random sampling, dimana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA