Salah seorang anak buah kapal (ABK) yang mencium bau menyengat dan melihat asap keluar dari ruangan tersebut langsung berteriak meminta bantuan.
"Kebakaran, kebakaran, kebakaran. kebakaran terjadi di ruang Damage Control," teriaknya sambil berlari meminta bantuan rekannya di ruangan-ruangan, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke petugas jaga laut di anjungan.
Melalui pengeras suara, petugas jaga kemudian menginstruksi agar tim PEK segera menjalankan aksi penanggulangan. Dalam waktu singkat tim Penyelamatan Kapal segera menuju lokasi kejadian, melakukan penyelidikan kebakaran diduga akibat konsleting listrik.
Tim PEK mengerahkan penyerang satu untuk menanggulangi kebakaran dengan Alat Pemadam Ringan (APAR). Satu tabung APAR habis, namun api terus menyala. Tim penyerang satu mundur.
Kemudian tim penyerang dua dengan menggunakan baju tahan api dan satu tabung APAR melakukan aksi penanggulangan hingga api padam. Untuk memastikan api benar-benar padam dilakukan penyekatan, pembasahan area kebakaran oleh tim penyekat.
Sekitar lima belas menit penanggulangan dipastikan api padam. Adapun jumlah kerugian personel nihil, kerugian materiil dua tabung APAR habis, satu unit CPU terbakar, serta perangkat perabot di Ruang Damage Control ludes terbakar.
Demikianlah skenario dari Latihan Penyelamatan Kapal Kebakaran yang diperankan oleh ABK KN. Tanjung Datu-1101.
Komandan KN. Tanjung Datu-1101 Letkol Laut (P) Muhammad Dimmi Oumri mengatakan bahwa Latihan Penyelamatan Kapal atau (PEK) terus dilaksanakan secara rutin selama kapal dalam pelayaran maupun saat di pangkalan, agar ABK mengerti dan paham tugas saat terjadi kebakaran kapal.
"Setiap ABK wajib mengerti dan memahami tugas dan fungsinya saat terjadi bahaya kebakaran atau kebocoran kapal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (24/3).
Organisasi tugas tim PEK sendiri dipimpin oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) Kapten Laut (T) Permana Silitonga.
Adapun pelayaran ini mengemban misi Operasi Dalam Negeri Nusantara-1 Khusus Bantuan Sosial Bakamla RI ke Asmat, Papua dengan mengangkut material bahan kontak sembako dan obat-obatan.
Material bahan yang diangkut antara lain obat-obatan dari Kemenkes sebanyak 20 koli dan bantuan dari Artha Graha Peduli berupa 4.000 kg beras, 6.000 bungkus mie instan, 2.000 kg gula, 2.000 lembar kantong AGP, 500 buah celana training serta 500 buah kaos.
Kapal ini bertolak dari Tanjung Priok Jumat (23/3) dan akan berlayar menuju Ambon, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Asmat untuk menyerahkan bantuan logistik tersebut.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.