Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Butuh Waktu Tiga Bulan Untuk PT WK Cari Tahu Penyebab Girder Becakayu Ambrol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 22 Februari 2018, 20:46 WIB
Butuh Waktu Tiga Bulan Untuk PT WK Cari Tahu Penyebab Girder Becakayu Ambrol
Foto/Net
rmol news logo PT Waskita Karya (PT WK) belum mengetahui penyebab ambruknya tiang grider proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang berada di dekat Gardu Tol Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Direktur Operasi II PT WK, Nyoman Wirya Adnyana menjelaskan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan kerja itu, harus melibatkan ahli.

Menurut Wirya, meski sudah mendatangkan ahli waktu yang dibutuhkan juga tidak sebentar. Setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian itu.

"Kami (akan) me-review kembali memanggil para expert untuk menyatakan sebenarnya apa yang terjadi sehingga dilakukan kajian," ujarnya dalam diskusi Forum Merdeka 9 dengan tema 'Penghentian Sementara Konstruksi Layang' di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

Lebih lanjut, Wirya menjelaskan untuk meminimalisir kembali terjadinya kecelakaan kerja, pihaknya telah mewanti-wanti para penanggung jawab lapangan untuk memasang grider dengan penuh perhitungan.

Diantaranya dengan menghitung kecepatan angin dan ekstra hati-hati dalam menggunakan crane dalam pemasangan itu. Apalagi di beberapa titik pengerjaan konstruksi layang, sambung, Wirya ada girder yang sesungguhnya masuk dalam kategori model non standar.

"Girder non-standar ini panjangnya 50,8 meter, dengan tinggi 2,3 meter dan lebar 75 cm. Secara desain memang cukup langsing sehingga faktor angin juga mesti menjadi pertimbangan. Gerakannya (pemasangan grider dengan crane) harus seirama kiri dan kanan. Begitu tidak seirama ini sudah menimbukan satu masalah sendiri. Jadi harus smooth sekali," ungkap Wirya.

Wirya mengakui bahwa kecelakaan kerja selama ini tidak lepas dari kelalaian PT WK. Hal itu, kata dia terjadi karena standar operasional prosedur (SOP) terkadang tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

"Beberapa insiden mengingatkan kepada kami bahwa harus hati-hati menjalankan SOP dan juga dari faktor-faktor yang mungkin selama ini kita lalai memperhitungkan," pungkasnya. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA