Ketua DKN Garda Bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal menjelaskan musabaqoh Kitab Kuning bukan sekedar mengali kemampuan dalam membaca kitab. Acara tersebut juga sebagai ajang silaturahmi dan membangun jaringan antar santri dari seluruh penjuru Indonesia.
Menurutnya, jalinan silaturahmi ini akan terus terjalin jika para santri nantinya memilih terjun di dunia politik.
"Silaturahmi ini terus terjalin, nanti para santri akan ketemu ketika jadi politisi
seperti kami ini. Saya melihat, bagaimana mengeksplor kemampuan membaca kitab akan bermanfaat di masa datang," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7).
Musabaqoh Kitab Kuning telah berlangsung selama enam bulan dan diikuti 3800 peserta dari 28 zona. Acara ini merupakan rangkaian peringatan hari lahir PKB ke-19.
Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar mengapresiasi kegiatan tersebut. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu, menilai kegiatan ini merupakan momentum dalam memenuhi kebutuhan kualitas kedalaman ilmu di tengah masyarakat. Terlebih kegiatan ini untuk memupuk regenerasi Nahdlatul Ulama.
"Kematangan dalam berbangsa dan bernegara, diuji kematangan untuk mengisi dakwah kita. Kita semua yang di Jakarta akhirnya berbangga dan bersyukur. Insya Allah regenerasi Nahdlatul Ulama tidak akan putus dan ada untuk selama lamanya," kata Muhaimin saat pembukaan final perlobaan di DPP PKB, Jumat (21/7) kemarin.
Sebagai simbolisasi, Muhaimin Iskandar beserta Cucun dan beberapa petinggi PKB memukul rebana tanda acara final perlombaan kitab kuning resmi dibuka.
[san]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: