Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Jengkol Sumbang Inflasi Bukti Pemerintah Tidak Serius

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 06 Juni 2017, 01:30 WIB
rmol news logo Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kenaikan harga bahan makanan jengkol yang mempengaruhi inflasi akibat ketidakseriusan pemerintah mengendalikan harga.

"Pemerintah selama ini cenderung mengabaikan tren kenaikan harga jengkol di pasar. Karena tidak ada upaya pengendalian harga maka kenaikan terus terjadi dan berdampak pada inflasi," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Senin (5/6).

Dia mengatakan, jika pemerintah sejak awal bersikap bijak dengan mengambil langkah cepat mengatasi kenaikan harga jengkol maka bahan makanan itu tidak akan memberi sumbangan pada kenaikan angka inflasi.

"Seharusnya pemerintah bersikap bijak dan mengupayakan langkah pengendalian harga di setiap komoditas pangan, termasuk harga jengkol. Yang terjadi selama ini adalah pemerintah cuek dengan kenaikan harga jengkol di pasar," kata Tulus.

Kenaikan harga jengkol saat ini lebih dikarenakan tingginya permintaan konsumsi masyarakat, sementara tidak didukung oleh pasokan yang terus berkurang.

"Petani jengkol belum masuk musim panen, jadi pasokan ke pasar berkurang dan harga naik," demikian Tulus.

Baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga konsumen (IHK). Pada Mei 2017, IHK mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan salah satu penyumbangnya adalah kenaikan harga jengkol. Sumbangan kenaikan harga jengkol kepada inflasi selama bulan Mei mencapai 0,01 persen. BPS memastikan sumbangsih harga jengkol terhadap inflasi mengalami kenaikan. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA