Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rektor UI: Kami Prihatin Dengan Kondisi Kebangsaan Akhir-Akhir Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 01 Juni 2017, 14:22 WIB
Rektor UI: Kami Prihatin Dengan Kondisi Kebangsaan Akhir-Akhir Ini
UI Peringati Hari Lahir Pancasila/net
UI Nyatakan Komitmen Menjaga Keutuhan NKRI dengan Semangat Pancasila
RMOL. Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2017, Universitas Indonesia (UI) melaksanakan “Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila” serta “Pembacaan Pernyataan Universitas Indonesia” yang berisikan komitmen UI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rektor UI Muhammad Anis mengaku prihatin akan suasana kebangsaan yang banyak diwarnai konflik, kekerasan fisik dan psikologis akhir-akhir ini.

"Kami juga mengaku prihatin dengan upaya sejumlah pihak untuk menjauhkan diri dari ruh kebhinnekaan," kata Muhammad Anis saat pelaksanaan upacara serta Pembacaan Pernyataan UI dilaksanakan di halaman Gedung Pusat Administrasi Universitas di Kampus UI Depok, Kamis (1/6).

Berangkat dari fakta tersebut, UI berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, kesatuan bangsa dan negara.

Tak hanya itu UI juga berkomitmen untuk memelihara kerukunan, keadilan, kesejahteraan, dan keragaman masyarakat Indonesia, selaras dengan misi UI yaitu menciptakan komunitas yang inklusif, berdasar pada adab, kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan menjunjung tinggi kebhinnekaan dalam lingkungan yang aman dan bersahabat.

Muhammad Anis menambahkan jika UI tetap dan terus menjunjung tinggi prinsip kebebasan berserikat dan berpendapat sebagaimana dijamin oleh Konstitusi sepanjang hal tersebut diselenggarakan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Namun UI menentang keras segala bentuk radikalisme, termasuk ujaran kebencian baik di dalam maupun di luar kampus, dan menguatkan kembali komitmen untuk tidak memperbolehkan kegiatan politik praktis di kampus oleh setiap warga UI (sivitas akademika dan tenaga kependidikan)," tegas Muhammad Anis.

UI kata Muhammad Anis akan menindak tegas setiap warga UI yang melakukan tindakan provokasi yang mengarah pada radikalisme dan memecah belah bangsa sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku.

Muhammad Anis menambahkan UI terus berkomitmen untuk mempromosikan keberagaman sebagai ciri Indonesia, dan berkontribusi dalam upaya Negara dan masyarakat dalam mencegah serta menyelesaikan konflik dengan cara damai, jauh dari kekerasan fisik maupun psikologis.

UI pun akan tetap berkomitmen untuk bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa untuk terus menggelorakan nilai-nilai KeTuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui upaya- upaya konkrit, konstruktif dan inklusif.

Terakhir, Muhammd Anis pun berharap agar semangat UI di dalam menjaga keutuhan NKRI ini dapat menjadi pendorong penguatan Pancasila di tengah-tengah keberagaman bangsa Indonesia.

"UI sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan menuju kampus riset terbaik di Asia Tenggara berperan aktif di dalam menjaga Pancasila khususnya di dalam mengamalkan Pancasila di tengah dinamika kehidupan akademik," demikian Muhammad Anis.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA